in

Berkah Ramadhan, Bahan Takjil Mulai Diburu Pembeli

LAYANI PEMBELI: Seorang pedagang bahan takjil di Pasar Raya Padang sedang melayani para pembeli, Rabu (22/3).(SARAH AULIA SEPTIHANA/PADEK)

Sejumlah toko maupun lapak yang menjual bahan untuk membuat takjil atau hidangan ketika berbuka puasa, mulai diserbu pembeli. Pedagang bahan takjil mengaku, meningkatkan penjualan terjadi sejak satu minggu menjelang bulan Ramadhan 1444 Hijriyah.

Pantauan Padang Ekspres, Rabu (22/3) di Pasar Raya Kota Padang, sejumlah pedagang bahan-bahan takjil mulai memadati pinggiran jalan pasar. Mereka berjualan mulai dari pagi hingga sore hari.

Salah seorang pedagang bahan takjil Ahmad Subendri, 63, menjelaskan, beberapa hari jelang puasa pembelian bahan-bahan takjil terus saja meningkat setiap harinya. Meskipun tidak seramai tahun sebelumnya, tapi dibandingkan hari biasanya lumayan terjadi peningkatan.

“Penjualan bahan takjil ini mulai ramai sekitar seminggu mau puasa. Apalagi besok (hari ini, red) sudah mulai berpuasa. Makanya banyak pembeli yang mencari untuk berjualan bukaan hari pertama,” jelasnya.

Ia menambahkan, selama berjualan sejak 48 tahun lalu, penjualan bahan-bahan takjil ini memang paling ramai ketika memasuki bulan suci Ramadhan. Sehingga omzet mengalami kenaikan dari penjualan di hari biasa.

Satu gantang kolang-kaling dijual Rp19.000. Sedangkan per kilogramnya dijual Rp11.000. Tak hanya itu ia juga menjual cincau Rp70.000 per kaleng dan bisa dibeli eceran, jely Rp2.000 per potong, rumput laut Rp30.000 per kilogramnya.

Lalu, delima yang biasa digunakan untuk membuat kolak di jual Rp1.000 per bungkusnya. Selain itu juga ada labu yang dijual Rp 5.500 per kilonya.

“Yang paling laku itu kolang kaling dan cincau. Karena pada umumnya para pedagang cendol dan es cincau banyak menggunakan bahan tersebut sehingga mereka banyak membeli kedua bahan takjil itu,” tuturnya.

Penjual bahan takjil lainnya Fitriani, 36, mengaku dirinya penjual bahan-bahan takjil dadakan seperti sekarang seminggu mau memasuki bulan suci Ramadhan ia baru berjualan.

“Saya sudah 5 tahun berjualan bahan-bahan takjil ini, tapi saya berjualan hanya di hari dekat mau puasa atau hari-hari besar saja. Soalnya kalau untuk hari biasa sedikit berkurang pemasukan yang di dapat,” sebutnya.

Dia juga mengatakan, biasanya yang lebih ramai pembeli itu ketika 3 atau 2 hari mau puasa dan awal-awal puasa saja. Selebihnya belum bisa dipastikan. Ketika memasuki hari Ramadhan, biasanya ia bisa menghabiskan 3 karung kolang kaling dan 6 kaleng cincau.

“Semoga penjualan bahan bahan takjil ini makin hari makin meningkat apalagi di bulan suci Ramadhan ini. Supaya omset kami bisa semakin bertambah tidak seperti biasanya,” ungkapnya.

Saat ini harga kolang kaling yang dijual Fitri Rp18.000 per kilo, dalimo segelas Rp5.000, kalau 3 gelas Rp12.000, cendol segelas Rp4.000, tape Rp15.000 per kilonya, sedangkan cincau per kaleng sekarang Rp80.000.

Senada, pedagang cincau, Agusman, 48, juga sudah berjualan di pasar selama 20 tahunan. Ia menyebutkan kalau di bulan puasa ia bisa menghabiskan sekitar 30 sampai 40 kaleng cincau. Harga sekaleng cincau yang di jual juga masih stabil harganya Rp70.000 per kaleng.

“Alhamdulillah, memasuki bulan puasa penjualan cincau saya lumayan meningkat dari hari biasanya. Ya walaupun terlihat sedikit sepi dibanding tahun kemarin mungkin karena tahun ini puasanya di akhir bulan kali yah,” tuturnya. (cr11)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Sambut Ramadan 1444H, Seskab: Bulan Penuh Makna Mendalam

Harga Telur dan Daging Ayam Naik