PADANG, METRO–Panas, saling sindir dan saling serang. Itulah suasana yang mewarnai debat pertama yang diadakan KPU Kota Padang, Minggu malam (26/10).
Namun, demikian, di antara tiga pasangan calon (paslon) tersebut, Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang nomor urut 3, Hendri Septa-Hidayat mendominasi dan menguasai materi debat malam itu.
Debat yang disiarkan langsung (live) oleh Padang TV itu mengambil tema “Bidang Ekonomi, Kesehatan, Lingkungan, Pendidikan dan Sosial Budaya.”
Pasangan Hendri Septa-Hidayat dengan jargon Padang Hebat itu mendominasi dan menguasai lantaran berpijak dari apa yang sudah dilakukan Hendri Septa sebagai Wali Kota Padang periode 2021-2024.
Misalnya, saat moderator membacakan pertanyaan yang sudah disiapkan oleh panelis kepada paslon nomor urut 1, Fadly Amran-Maigus Nasir soal transportasi umum berbasis smart city dan ramah lingkungan. Fadly menjawabnya dengan menguraikan yang ada dalam visi misinya.
Digitalisasi, angkot naik kelas yang semuanya bermuara kepada kenyamanan penumpang. Tapi ‘dikonter’ oleh Muhammadi Iqbal saat menanggapi jawaban Fadly itu.
Katanya, warga Padang banyak yang tua-tua, tidak paham itu sistem digital. Sebaiknya kelompok ini digratiskan dan mereka yang berada di pinggir kota, juga menikmati Trans Padang.
Apa pula tanggapan Hendri Septa? “Semua sudah kami lakukan. 2,5 tahun menjabat, sudah 5 koridor rute transpadang dioperasionalkan. Masyarakat senang dan bahagia. Ongkos murah, nyaman. Ke depan, tentu hal ini kami lanjutkan dengan juga memperhatikan angkutan kota,” katanya.
Yang menarik adalah, saat moderator membacakan pertanyaan panelis untuk paslon nomor urut 3 yaitu tentang upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa memberatkan masyarakat.
Hendri Septa menjawab selama ini sudah dilakukan untuk meningkatkan PAD tanpa membebani masyarakat. Di Padang, sudah menerapkan tapping box pajak. Yaitu alat perekam data transaksi wajib pajak yang terhubung dengan sistem kasir (POS/Point of Sales). Sistem ini dipasang pada usaha-usaha di sektor restoran, hotel, hiburan, dan lainnya.
Secara angka-angka juga naik. Pada tahun 2022, PAD sekitar Rp500 miliar, pada 2023 naik menjadi Rp650 miliar dan dinaikkan terus. Ini akan dikembalikan ke rakyat melalui berbagai pembangunan di berbagai sektor.
Ke depan, tambah Hidayat, disamping mengoptimalkan PAD tanpa membebani rakyat, juga memastikan pendataan aset dan barang Pemko untuk bisa dijadikan sumber PAD baru, baik dikerjasamakan dengan pihak ketiga dan upaya lainnya.
Ditanggapi Fadly, PAD di Padang tidak pernah mencapai 100 persen. Dikurangi saat perubahan APBD. PAD bisa ditingkatkan, jika pemerintahannya harus bersih, tranparan, betul-betul melayani dan betul-betul open (terbuka).
Tanggapan Fadly ini dibalas kembali oleh paslon nomor urut 3, sesuai panduan moderator. Hidayat yang menjawabnya. “Pemerintahan yang bersih, akuntabel memang sebuah keharusan dalam rangka memberikan keyakinan rakyat kepada pemimpinya. Saya pikir rekam jejak pemimpin yang bebas korupsi memang harus disepakti. Inilah garansi kita kepada rakyat. Sesuai kan Pak Maigus,” kata Hidayat.
Dijelaskan, pemimpin harus akuntabel. Jangan beda yang diomongin dengan perbuatan. Insya Allah pemimpin bersih, terbuka akan memacu rakyatnya lebih percaya, dan PAD yang diharapkan akan bisa pula dioptimalkan.
Begitu juga dengan materi lain yang sudah disiapkan panelis. Sekali lagi, Hendri Septa-Hidayat mendominasi dan unggul karena berpihak dari keberhasilan yang dicapai selama ini dan ke depan, jika dipercaya warga Padang, akan ditingkatkan lagi demi Kota Padang dan kesejahteraan warga Kota Padang. Apalagi pasangan Hendri Septa-Hidayat ini adalah pasangan pilihan Prabowo Subianto.
Debat putaran pertama ini, menurut Ketua KPU Kota Padang Dorri Putra menghadirkan 7 panelis dengan beragam latar belakang profesi. Yaitu Dr Rahmat Tuanku Sulaiman (Dosen FEB Unitas), Dr Hendra Naldi (Dosen FIS UNP), Prof Nurus Shalihin (Dosen UIN Imam Bonjol), Dr Joni Mahendra (Dosen FH Unitas Padang), Dr Khairul Fahmi (Dosen Unand), Krismadinata PhD (Rektor UNP), Yofialdi Akt MM (Akuntan Profesional dan Pakar Managemen Strategic). (fan)