Berada di situasi dimana kau ingin pergi tapi hatimu masih begitu ingin berada di sampingnya. Sementara jika kau tetap disana hatimu terlalu rapuh untuk menerima. Menyiksa memang, ketika kau tak tahu harus bagaimana. Banyak alasan sebenarnya yang bisa kau gunakan untuk pergi tapi banyak alasan juga yang mampu menahanmu. Kau masih begitu mencintainya tapi bagaimana bisa kau bertahan untuknya dengan segala goncangan yang pernah kau terima. Kau pernah dibahagiakan olehnya tapi kau juga pernah disakiti hingga sulit untuk memaafkan. Tak hanya satu dua orang yang pernah merasakan hal semacam itu di luar sana. Mungkin saja kau yang membaca artikel ini sedang mengalami hal ini, bisa jadi bukan? Atau jangan – jangan penulisnya ini juga pernah. Maybe yes.
Bertahan untukmu?
Banyak alasan memang yang bisa kau gunakan untuk tetap berada di samping pasanganmu. Karena kau masih begitu menyayanginya. Itu sudah jadi alasan pasti yang membuatmu tertahan untuk pergi. Kau merasa sayang dengan segala kenangan yang telah kau lewati bersama. Setiap waktu yang kau habiskan berdua. Semua tempat yang pernah kau kunjungi bersama. Sebenarnya bukan itu. Keenggananmu untuk memulai hidup yang baru yang tak bergantung padanyalah yang membuatmu semakin tertahan disini. Sementara untuk tetap berada di sampingnya saja sudah terasa begitu menyesakkan. Untuk menopang badanmu agar tetap tegak berdiri disana saja kakimu sudah gontai. Lalu bagaimana kau akan menata hatimu? Menguatkannya saja kau sudah tak mampu.
Bertahan tanpamu?
Memilih untuk pergi setelah kau merasa telah disakiti oleh pasanganmu hingga sulit untuk memaafkan terkadang begitu memberatkan. Itu sama halnya bagaimana kau akan bertahan tanpanya kali ini? Meskipun kau pergi dengan baik – baik , semua tak akan membuat hatimu menjadi baik – baik saja. Bagaimanapun perpisahan bukanlah hal menyenangkan. Bukan suatu hal yang kau inginkan. Namun memaksakan hati untuk tetap bertahan dengan pasanganmu bukanlah hal yang baik meskipun sebenarnya memilih pergi juga bukan pilihan yang tepat disini. Mungkin bisa jadi itu keputusan sepihak yang kau buat karena egomu. Karena kau tak ingin disakiti terus – terusan. Karena kau sudah merasa lelah dikecewakan lagi dan lagi. Tapi lihatlah apakah itu yang diinginkan oleh hatimu? Apa kau tak akan menyesal setelahnya? Membiarkan semuanya berlalu begitu saja. Bertahan untuk pasanganmu ataupun bertahan tanpa pasanganmu itu bukanlah sebuah pilihan melainkan sebuah keharusan. Keharusan yang memang harus kau jalani. Jika pada kenyataannya kau memang benar masih mencintainya lalu kenapa kau pergi? Jika memang harus pergi, lalu kenapa tak bisa melupakan dan memulai hidupmu yang baru? Semua memang terasa begitu menyesakkan di awal tapi lambat laun kau akan terbiasa. Kau hanya perlu belajar menerima dan merelakan. Semua hanya soal waktu.
Baca juga : Ketika Aku Sedikit Tak Memprioritaskanmu Bukan Berarti Aku Melupakanmu