Diposkan pada: 3 Mar 2017 ; 2160 Views Kategori: Berita
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz al-Saud, mengapresiasi kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Raja berharap agar setiap warga negara dapat memegang teguh nilai-nilai toleransi di masyarakat.
“Stabilitas Indonesia merupakan buah dari semangat toleransi dan hidup berdampingan di antara semua lapisan penduduk Indonesia. Kita hendaknya dapat bekerja sama untuk terus menjalin komunikasi dengan dialog di antara umat beragama agar dapat memperkuat nilai-nilai toleransi,” kata Raja Salman yang didampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berdialog dengan tokoh lintas agama, di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (3/3) sore.
Raja berjuluk Penjaga Dua Tanah Suci itu juga mendorong seluruh pihak untuk aktif menjaga perdamaian, dan sangat penting menanggulangi segala bentuk radikalisme dan ekstremisme yang saat ini makin menggejala.
“Semua agama berusaha untuk menjaga hak-hak manusia dan kebahagiaan mereka. Karenanya penting untuk memerangi radikalisme dan ekstremisme yang ada,” tutur Raja Salman.
Sebelumnya Presiden Jokowi memperkenalkan secara singkat para tokoh lintas agama yang hadir dalam pertemuan tersebut. Sebanyak 29 tokoh berbagai agama yang hadir dalam pertemuan tersebut, menurut Presiden Jokowi, merupakan representasi dari kemajemukan yang ada di Indonesia.
“Yang Mulia Sri Baginda Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud, hadir dalam pertemuan kali ini wakil dari agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Kehadiran beliau-beliau semuanya merupakan representasi perwakilan dari kemajemukan yang ada di Indonesia,” kata Presiden.
Para tokoh lintas agama tersebut, lanjut Presiden, menjadi salah satu pilar dari terciptanya harmoni yang ada di Indonesia. Harmoni yang menjadi fondasi bagi persatuan dan kesatuan di Indonesia selama ini.
“Yang Mulia, para pemimpin agama ini merupakan teladan bagi umatnya dalam mengembangkan semangat toleransi dan sikap saling menghormati, yang sangat penting dalam hubungan antarumat beragama di Indonesia. Hal ini merupakan aset bangsa Indonesia, aset negara Indonesia, yang sangat berharga dalam berkontribusi bagi perdamaian, utamanya perdamaian dunia,”ungkap Presiden Jokowi.
Para tokoh agama yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah:
Islam: 1. Din Syamsuddin; 2. Prof. Dr. Azyumardi Azra; 3. Prof. Dr. Kammarudin Amin; 4. Prof. Dr. Alwi Shihab; 5. Zannuba Arriffah C. Rahman (Yenny Wahid); 6. Abdul Mufti;7. Masyakuri Abdillah; 8. Komaruddin Hidayat; dan 9. Yudie Latief.
Kristen Protestan: 1. Hanriette T. Hutabarat; 2. Pdt. Rony Mandang; 3. Pdt. Dr. Jacob Nahuway; dan 4. Gomar Gultom
Kristen Katolik: 1. Mgr. Ignatius Suharyo Harjoatmojo; 2. Mgr. Antonius Subianto Osc; 3. Mgr. Paskalis Bruno Syukur Ofm; dan 4. Franz Magnis Suseno.
Budha: 1. S. Hartati Tjakra Murdaya; 2. Bhikku Sri Pannyavaro; 3. Suhadi Sanjaya; dan 4. Arif Harsono.
Hindu: 1. Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya; 2. Ir. Ketut Parwata; 3. Letjen TNI Purn Putu Soekreta Soeranta; dan 4. Made Gede ERata.
Konghucu: 1. Uung Sendana; 2. Ws. Budi Santoso Tanuwibowo; dan 3. XS Djangrana. (BPMI Setpres/UN/ES)