in

Bi: Stabilitas Keuangan Sumsel Terjaga 2016

Palembang (Antarasumsel.com) – Stabilitas keuangan di Sumatera Selatan terbilang terjaga sepanjang tahun 2016 meski daerah ini masih terpengaruh krisis ekonomi global yang ditandai melemahnya penyerapan ekspor komoditas karet, sawit, dan mineral batu bara.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Hamid Ponco Wibowo di Palembang, Selasa, mengatakan kestabilan keuangan itu dapat diamati dari pertumbuhan kredit perbankan meskipun dana pihak ketiga yang dapat dihimpun justru menurun.

Penghimpunan DPK hingga Oktober 2016 hanya sebesar Rp60 triliun atau turun 1,85 persen (year on year) disebabkan oleh menurunnya DPK milik pemerintah karena penghematan anggaran pemerintah pusat.

Sementara sebaliknya penyaluran kredit di Sumsel hingga Oktober 2016 tetap tumbuh 11,16 persen (yoy) lantaran dipengaruhi oleh suku bunga perbankan yang meskipun masih di atas 11 persen, namun tren terus menurun.

Peningkatan penyaluran kredit ini berdampak pada meningkatnya fungsi intermediasi bank umum di Sumsel yang konsisten berada di level tinggi.

Nilai rasio “Loan to Deposit Ratio” (LDR) pada Oktober 2016 sebesar 170,9 persen, sementara kualitas penyaluran kredit tetap terjaga di level 2,74 persen atau dibawah ambang batas tolerasi sebesar 5,0 persen.

Dari indikator LDR Sumsel itu menunjukkan adanya penggunaan dana dari luar provinsi atau modal bank sendiri untuk membiayai proyek yang berlokasi di Sumsel.

Indikasi tersebut menandakan bahwa Sumsel sangat kondusif sebagai tujuan investasi.

Di lain pihak tedapat resiko yang besar mengingat apabila proyek yang dibangun di Sumsel tidak berjalan dengan baik, maka akan menyebabkan ganguan stabilitas sistem keuangan di daerah lain.

Selain itu, nilai rasio tersebut memberikan informasi bahwa perbankan diharapkan tetap terus meningkatkan penghimpunan DPK di Sumsel karena pada saat ini DPK yang berhasil dihimpun masih nisbi kecil dibandingkan penyaluran kredit perbankan.

Senada dengan pertumbuhan kredit secara umum yang meningkat, tren penyaluran kredit sektor UMKM meningkat. Hingga Oktober 2016, kredit UMKM tumbuh 6,86 persen (yoy), meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2015 yang tumbu negatif 5,37 persen. Pangsa kredit UMKM di Sumsel mencapai 22 persen dan terus mengalami peningkatan.

“Sepanjang 2016 bisa dikatakan untuk sektor keuangan, Sumsel masih mampu menjaga perputaran uangnya agar perekonomian tetap tumbuh,” tutur Ponco.

Editor: Ujang

COPYRIGHT © ANTARA 2016

What do you think?

Written by virgo

Belasan Gajah Rusak Kebun Warga

Smalling: Maldini bek terbaik sepanjang masa