Jelas sudah sekarang pengakuan dari sang mesin pencari terbesar di internet, yaitu Google. Bahwa saat ini Google telah mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Berdasarkan pencarian yang dapat dilakukan melalui Google Maps, dengan mengetikkan kata kunci “Al Quds” maka hasil yang keluar adalah Yerusalem sebagai Ibu Kota dari Israel.
Tertulis dari hasil pencarian Google bahwa Yerusalem Ibu kota Israel. Yerusalem merupakan salah satu kota tertua di dunia, terletak di sebuah dataran tinggi di Pegunungan Yudea antara Laut Tengah dan Laut Mati. Kota ini dianggap suci dalam tiga agama Abrahamik utama—Yudaisme, Kekristenan, dan Islam.
Google tampak secara terang terangan mengikuti jejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang telah memberikan pengakuan terhadap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Amerika Serikat menjadi negara pertama di dunia yang secara resmi mengaku Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Pengakuan tersebut telah memicu kontroversi di seluruh dunia. Berbagai pemimpin dunia telah melontarkan kecaman terhadap pengakuan AS tersebut. Bahkan dari pengguna media sosial di seluruh dunia saat ini sedang marah dengan apa yang mereka temukan di Google Maps. bahwa di Google Maps telah mencatumkan Yerusalem sebagai ibu kota negara zionis tersebut. Sontak saja, melihat hal tersebut, pengguna internet juga seiring jalan mengecam hasil yang ada di Google Maps tersebut.
Hasil di Google Maps itu memunculkan gerakan protes dengan petisi daring yang meminta Google Maps untuk menghentikan pencantuman Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Dikutip dari World Bulletin, Sabtu 8 Desember 2017, sampai Kamis sore dukungan petisi online di Change.org telah ditandatangani 1000 pengguna internet.
“Hanya karena Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel bukan berarti kita harus mengikutinya,” jelas inisiator petisi Yazan Al-Asad.
Dalam petisi tersebut, Al-Asad menulis judul dengan ‘Tolak pengakuan Yerusalem ibu kota Israel di Google’. Dia mengajak kepada warga dunia untuk tidak ikut dengan langkah Trump dan Amerika Serikat.
“Kita tak bisa menyerah pada retorika palsu dan ofensif Trump. Saya terkejut tahu Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Untuk itu marilah kita beri tahu Google dan kita tolak pengakuan semacam ini,” tulis Al-Asad.
Hasil di Google Maps itu juga melahirkan kecaman di medium media sosial. Misalnya di Twitter, seorang pengguna mengkritik keras Google.
“Luruskan faktamu Google. Ini menjijikkan bahwa Google mendukung tindakan yang menindas orang Palestina,” tulis akun @ElewaSalim.
Terkait dengan hal ini Google belum memberikan tanggapannya.
Selain itu, Indonesia juga turut mengecam keras pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Kecaman tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo.
kamu juga bisa menulis karyamu di vebma,dibaca jutaan pengunjung,dan bisa menghasilkan juta rupiah setiap bulannya,