Jakarta (ANTARA) – Bioskop Korea Selatan mengalami kelesuan penurunan jumlah penonton yang signifikan sepanjang tahun ini mengingat industri film masih belum pulih dari situasi pandemi.
Mengutip laporan Yonhap pada Jumat, industri film Korea Selatan menjadi salah satu industri yang paling terdampak akibat pandemi yang berlarut-larut.
Jumlah total penonton bioskop di negara itu turun 75 persen per tahun ke rekor terendah 59,5 juta pada 2020 dari 226,7 juta pada 2019. Tren penurunan berlanjut pada tahun 2021, dengan angka kumulatif sekitar 52 juta orang yang datang ke bioskop selama 11 bulan pertama tahun ini.
Baca juga: “Parasite” tembus 10 juta penonton di bioskop Korsel
Setidaknya sebanyak 18 film, termasuk “A Year-End Medley” yang tayang perdana pekan depan, telah didistribusikan di bioskop Korea Selatan pada tahun ini oleh enam distributor film besar, termasuk CJ ENM dan Lotte Cultureworks.
Jumlah tersebut tak bisa dikatakan lebih baik jika dibandingkan dengan tahun lalu dengan 20 film Korea yang ditayangkan di bioskop, tetapi turun tajam jika dibandingkan sebelum pandemi pada 2019 mencapai 35 film yang diputar.
Perusahaan distributor Lotte Cultureworks menayangkan tiga film pada tahun ini dan menerima hasil yang baik berkat film box office “Escape from Mogadishu”.
Film tersebut menjadi film yang paling banyak ditonton pada 2021 dengan total penonton 3,61 juta. “Mogadishu” bercerita tentang pertaruhan antara hidup dan mati yang dialami diplomat Korea Selatan dan Utara selama perang saudara Somalia pada 1990-an.
Selain itu, Lotte Cultureworks juga menayangkan film “Miracle” yang hanya mampu menarik 690.000 penonton dan film “I” dengan 37.000 penonton bioskop.
Sementara distributor Showbox melaporkan bahwa filmnya “Sinkhole” berhasil mengumpulkan total 2,19 juta penonton. Angka tersebut menjadikan “Sinkhole” sebagai film box office Korea terbanyak kedua yang ditonton setelah “Mogadishu”.
Judul yang ditayangkan Showbox lainnya, seperti film horor Thailand-Korea “The Medium” hanya menarik total 830.000 penonton bioskop.
Film-film keluaran perusahaan CJ ENM, yang menjadi salah satu pemimpin industri hiburan Korea, juga mengalami kelesuan. Dari lima judul yang mereka naungi tahun ini, hanya film “On the Line” yang tampaknya memuaskan dengan meraih 1,41 juta penonton.
Meski begitu, CJ ENM memiliki strategi agar bertahan di tengah pandemi dengan mengadopsi skema baru untuk rilis di teater dan platform digital.
Perusahaan distributor film lainnya, seperti The Next Entertainment World menayangkan film “Hostage: Missing Celebrity” yang berhasil menarik 1,63 juta penonton dan film “Perhaps Love” dengan 510.000 penonton.
Tahun ini, Megabox Plus M merilis empat judul film, namun hanya “Spiritwalker” yang paling banyak ditonton dengan 800.000 penonton bioskop. Sementara Acemaker Movieworks hanya menghasilkan satu film tahun ini, yakni “New Year Blues” yang mencatatkan total 170.000 penonton.
Baca juga: “Hostage: Missing Celebrity” tayang di bioskop mulai 27 Oktober
Baca juga: “Haeundae” drama tentang menyelamatkan diri dari tsunami
Baca juga: Diskon tiket film, bioskop Korea Selatan ramai lagi
Penerjemah: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2021