Sabtu, 22 Juni 2019 09:58 WIB
* Korban Terus Berjatuhan
CALANG – Kasus warga diterkam buaya saat mencari kepiting di aliran sungai Gampong Baro (Krueng Sayeung-Lhok Bot), Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya, Rabu (19/6) ditanggapi oleh masyarakat setempat dengan perasaan kecewa karena menurut mereka pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh tidak serius menangani binatang buas tersebut.
Informasi yang dirilis Pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) Aceh dengan mengutip masyarakat Gampong Baro, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya menyebutkan, pihak BKSDA Aceh dinilai tidak serius menangani permasalahan buaya buas di Sungai (Krueng) Sayeung-Lhok Bot, Desa Gampong Baro, Kecamatan Setia Bakti.
Musibah yang terjadi terhadap Heri Mahdi, yang diterkam buaya saat mencari kepiting di aliran sungai tersebut, Rabu (19/6), menurut masyarakat setempat bukan yang pertama tetapi sudah banyak kasus serupa yang terjadi sebelumnya, baik yang terekspose di media massa maupun tidak.
“Sungai tersebut menjadi lahan masyarakat mencari rezeki namun masyarakat harus berhadapan dengan ancaman diterkam buaya, bahkan nyawa jadi taruhan. Sudah banyak yang jadi korban,” lapor salah seorang Pengurus Forum PRB Aceh, Sudirman kepada Prohaba meneruskan informasi yang diterimanya dari masyarakat Gampong Baro.
Masyarakat berharap pihak BKSDA tidak hanya bersuara untuk mengajak masyarakat menghindari sungai tersebut di malam hari, tapi harus ada tindakan nyata untuk menjauhkan buaya buas itu dari zona masyarakat mencari rezeki.
“Sungai tersebut sudah menjadi tempat masyarakat mencari rezeki secara turun temurun, seharusnya pemerintah bisa melindungi kepentingan masyarakat,” ujar Sudirman yang membidangi Advokasi dan Peningkatan Kesadaran Publik Forum PRB Aceh.
Hingga berita ini diturunkan, Prohaba belum mendapat konfirmasi terkait laporan masyarakat Gampong Baro, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya yang menilai lembaga tersebut tidak serius menangani pesoalan buaya di Krueng Sayeung-Lhok Bot.(*/nas)