Kamis, 2 Maret 2017 15:22 WIB
* Satu Orang Tewas
MEDAN – Adegan layaknya film laga tersaji ketika Badan Narkotika Nasional (BNN) terlibat kejar-kejaran dan akhirnya menyergap dua mobil yang mengangkut sabu-sabu dari Aceh di Jalan Gatot Subtoro, Medan Sunggal, Rabu (1/3) pagi. Rentetan terjangan timah panas itu akhirnya menewaskan satu yang juga sopir salah satu kendaraan merek Daihatsu Xenia.
Tersangka kasus sabu yang tewas diketahui Rizawan Is (38) warga Aceh Utara yang ditembak saat mengemudikan Daihatsu Xenia BK 1856 KV. Jasad pria ini langsung dievakuasi petugas ke RS Bhayangkara, Medan. Sementara tujuh pelaku lain ditangkap dalam keadaan selamat. Para tersangka ini sempat diamankan ke dalam Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut yang terletak tidak jauh dari lokasi penyergapan.
Belakangan berkembang rumors jika penyergapan mobil pembawa sabu itu, berujung dengan temuan besar sabu sabu. Bahkan sebuah sumber mengungkapkan, dari hasil pengembangan kasus secara berantai, petugas berhasil mencokok 16 orang tersangka. Sebanyak 15 orang diantaranya adalah warga Aceh Utara dan Bireuen.
Bahkan sumber tersebut memastikan jika dari rangkaian pengembangan kasus, jumlah sabu yang didapat mencapai angka puluhan kilo. Bahkan juga ada ditemukan ribuan pil ektasi. Namun sejauh ini info itu belum ada klarifikasi pasti dari pihak terkait.
Sebelum penembakan terjadi, petugas BNN sempat terlibat aksi kejar-kejaran dengan dua mobil pelaku yang datang dari arah Aceh. Upaya pelaku melarikan diri dari kejaran petugas akhirnya terhalang kemacetan lalu lintas. Ketika persis berada di depan Kantor BPBD Sumut, petugas langsung mengepung mobil pelaku dan membuka rentetan tembakan, seperti diakui Munzir, seorang pedagang yang membuka warung di dekat lokasi kejadian.
Rentetan tembakan senjata laras panjang yang dilepaskan petugas baru terhenti setelah pengemudi mobil Daihatsu Xenia tertembak. Petugas kemudian langsung merangsek dan memerintahkan seluruh penumpang mobil turun. “Langsung disuruh turun, tiarap di aspal,” lanjutnya.
Hasil penggeledahan dari kedua mobil itu ditemukan lima buah tas yang disebut berisi sabu-sabu tujuh kilogram. Namun jumlah barang bukti yang disita dilaporkan terus bertambah karena BNN langsung mengembangkan kasus itu dengan menggeledah sejumlah tempat di kawasan Medan Sunggal dan Medan Johor.
Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Sumut AKBP Agus Halimudin belum bersedia memberikan keterangan dengan alasan masih menunggu kedatangan Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari. Selain itu menurutnya petugas masih fokus pengembangan karena diyakini masih ada pelaku lain yang bersembunyi di Medan. “Ini operasi BNN Pusat,” ujarnya singkat.
Komandan Koramil 16/Binjai Utara Lettu Inf Saut Tumpal Manihuruk yang ikut dalam penyergapan mengira awalnya yang dikejar BNN merupakan kelompok teroris. Berbekal pistol organiknya, perwira pertama TNI ini langsung gabung ke kubu BNN untuk menyerang kawanan pelaku.(mad)