Kamis, 23 Mei 2019 10:52 WIB
LHOKSUKON – Tragis. Begitulah gambaran peristiwa yang menimpa Zulkifli alias Musli (18), warga Desa Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara. Remaja ini diyakini tewas akibat sambaran petir ketika sedang memancing di laut dengan menggunakan boat, Selasa (21/5).
Rekan-rekan korban yang juga sedang memancing tak jauh dari lokasi Musli mengatakan, sebelum mendapati korban tergeletak dalam boat, mereka sempat mendengar suara petir menggelegar.
“Setelah mendengar suara petir, kami tidak melihat lagi Musli di dalam boatnya. Boat yang digunakan korban juga berputar-putar tidak jelas tujuan. Melihat keanehan ini, rekan-rekan korban langsung mendekat untuk memastikan apa yang terjadi,” kata Sekretaris Panglima Laot Aceh Utara, Amir Yusuf kepada Prohaba, kemarin.
Ketika boat yang digunakan Musli didekati, terlihat korban dalam kondisi terkapar dalam boat tersebut. Nelayan lain berusaha menyelamatkan korban dengan membawa pulang bersama boatnya dengan cara ditarik. “Untuk sampai ke darat butuh waktu sekitar 3 jam lebih,” ujar Amir.
Menurut kesaksian rekan-rekan Musli, pada tubuh korban tidak ditemukan bekas sambaran petir, karena diduga petir menyambar dekat korban, sehingga dia terkena imbasnya.
“Kita sudah sampaikan imbauan kepada nelayan, supaya pada kondisi tertentu tidak melaut, demi keselamatan. Berhenti sebentar melaut jika memang kondisinya tak memungkinkan,” ujar Amir Yusuf.
Kapolres Aceh Utara, AKBP Ian Rizkian Milyardin melalui Kapolsek Seunuddon, Iptu Munawar menyebutkan, usai kejadian itu, korban dan satu unit boat yang ditumpanginya langsung dibawa pulang oleh nelayan lain, yang kebetulan masih satu kampung dengan korban dan lokasi memancing juga berdekatan.(jaf)
