in

Bocah 3 Tahun Derita 4 Penyakit Kronis

Butuh Uluran Bantuan Dermawan

Malang nian nasib Akia Wahyuni Ananda. Di usianya yang masih balita, ia harus bertarung melawan empat penyakit sekaligus. Dokter mendiagnosanya menderita penyakit diabetes melitus (DM), tuberculosis (TB), gizi buruk serta meningitis.

Saat ini, putra kedua dari pasangan Hendrizal, 35 dan Siska, 29 ini dirawat di bagian perawatan anak ruangan PICU RSUP M Djamil Padang. Di tangannya, terpasang selang infus dan alat monitoring denyut nadi.

Bagian mulut terpasang slang untuk penyaluran makanan dan minuman bagi tubuhnya. Pada bagian badan terdapat alat pendeteksi jantung dan di bagian kakinya pun terpasang alat mendeteksi tensi.

Ditemui Padang Ekspres kemarin (12/4), Siska, bunda Akia bercerita, saat umur satu tahun Akia divonis dokter menderita diabetes melitus. Sejak itu, Akia rutin menjalani perawatan medis. Meski sempat diperbolehkan pulang, Akia mesti mendapatkan suntikan insulin setiap hari ke tubuhnya hingga saat ini.

“Sebelumnya Akia sudah pernah dirawat, namun beberapa waktu ini kondisinya mengalami penurunan drastis, sehingga ayahnya langsung merujuk Akia ke RSUP M Djamil untuk perawatannya lebih lanjut,” kata Siska.

Untuk persoalan biaya perawatan tidak dikhawatirkan sang bunda. Sebab Akia terdaftar sebagai pasien BPJS. Namun yang menjadi kendala adalah biaya untuk membeli kebutuhan stik cek gula darah guna menyalurkan insulin ke tubuhnya, harus ditanggung sendiri. 

“Stik tersebut dipakai setiap tiga jam sekali, setelah itu diganti. Pembiayaan pembelian stik ini tidak termasuk dalam tanggungan BPJS,” ujar warga Jorong Batangtamburu, Kecamatan Ulakantapakis, Kabupaten Padangpariaman ini.

Harga satu kotaknya Rp 200 ribu. Di dalamnya terdapat 50 buah. Jika telah habis maka mesti dibeli kembali agar tidak putus menyalurkan insulin ke tubuh Akia. Terkadang karena kondisi keuangan, stik itu tidak mampu dibeli sehingga insulin terputus disalurkan ke tubuh Akia.

“Suami saya hanya seorang buruh tani. Mendapatkan uang Rp 200 ribu sangat sulit bagi kami. Belum lagi ditambah biaya transportasi suami yang setiap hari harus bolak-balik dari kampung halaman ke RSUP,” ujarnya lirih. 

Bagi Siska dan sang suami, hanya berharap Akia dapat sembuh dari penyakitnya, apapun akan dilakukan untuk kesembuhannya. Namun di samping usaha, ia hanya bisa berpasrah dengan kondisi sembari berdoa kepada Tuhan.

“Hanya doa yang terucap untukmu nak (Akia, red), mohon juga bantuan doanya untuk kesembuhan anak saya pak,” harap Siska. Pejabat Pemberi Informasi RSUP M Djamil, Gustavianov,  mengatakan kondisi Akia saat ini dalam pantauan secara intensif.

“Bagaimanapun kami akan terus memberikan perawatan yang terbaik untuk kesembuhan Akia,” ucapnya. Akia dirawat di ruangan PICU perawatan anak. “Mari kita sama-sama berdoa yang terbaik untuk Akia,” paparnya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Saat Silicon Valley Menyalip Detroit

Tiga Mahasiswa Diamankan di Makorem