Booth Bank Mestika berhasil terpilih menjadi booth terbaik pada Pameran Industri Jasa Keuangan yang dilaksanakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar, di Auditorium UNP, akhir pekan lalu. Kegiatan Bulan Inklusi Keuangan tersebut diikuti 18 pelaku industri jasa keuangan serta melibatkan 1.500 siswa SMP dan SMA dalam permainan beregu tentang pengetahuan perbankan.
“Bank Mestika ikut mendukung gerakan inklusi keuangan yang diprogramkan secara nasional dan mendukung pencapaian target inklusi keuangan yaitu sebesar 75% pada tahun 2019 mendatang,” kata Pimpinan Bank Mestika, Irawan, kepada Padang Ekspres, kemarin.
Dalam kegiatan Lomba Rangking 1 antar-Siswa SMP dan SMA se-Kota Padang, siswa/i yang berasal dari SMP Frater yang dihadirkan oleh Bank Mestika berhasil meraih juara ketiga dalam kategori kuis lomba rangking satu dan menjadi peserta dengan yel-yel terbaik.
Irawan mengatakan, Bank Mestika dalam pameran industri jasa keuangan menawarkan beberapa produk yang dimiliki. “Kami memfokuskan kepada fitur Virtual Account dan Internet Banking. Hal ini untuk mendukung gerakan non-tunai,” ucap Irawan.
Manfaat dari fitur Virtual Account adalah untuk memudahkan nasabah dalam merekonsiliasi transaksi dalam jumlah besar. Sedangkan Internet Banking akan memberikan kemudahan bertransaksi layanan perbankan elektronik yang dapat diakses melalui PC/ Laptop yang terhubung dengan jaringan internet dan dapat menikmati layanan 24/7.
”Manfaat lainnya adalah mudah digunakan, informasi transaksi secara real time serta efisiensi biaya dan waktu. Selain itu juga ada promosi bunga KPR mulai sebesar 6,8% serta layanan deposito. Kemudian juga ada program Undian Gempita Bank Mestika,” sebutnya.
Kegiatan Bulan Inklusi Keuangan ini tercantum dalam Perpres No 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif, dan bulan Oktober ditetapkan menjadi Bulan Inklusi Keuangan. Pada tahun 2017 ini bertemakan “Akselerasi Inklusi Keuangan Melalui Digital Financial Inclusion”. Kegiatan tersebut juga dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia oleh OJK bersama-sama dengan PUJK, Kementerian/ Lembaga dan para stakeholder.
Kepala OJK Perwakilan Sumbar Darwisman menyebutkan indeks inklusi keuangan Indonesia per akhir 2016 baru 69%. Beliau melanjutkan pencapaian hingga Oktober 2017 ini diperkirakan 71%. Hal tersebut berarti masih membutuhkan 4% lagi untuk pencapaian taget 75% penduduk Indonesia terakses layanan bank pada 2019 mendatang. “Ini satu upaya yang dilakukan OJK untuk menyukseskan gerakan inklusi keuangan,” ujarnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.