Palembang (ANTARA) – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Sumatera Bagian Selatan memastikan menerapkan sistem manajemen anti penyuapan di lembaga milik pemerintah tersebut.
Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumatera Bagian Selatan (BPJAMSOSTEK) Eko Purnomo mengatakan upaya pencegahan suap itu dilakukan lewat sejumlah komitmen.
“Salah satunya tata kelola perusahaan yang baik (good governance),” katanya saat acara kampanye anti korupsi di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Senin.
Eko menerangkan bahwa pihaknya memang memiliki beberapa program edukasi terkait pencegahan korupsi, tak hanya untuk internal, bahkan BPJAMSOSTEK juga menyasar kalangan kampus.
“Upaya preventif itu penting. Kami menyasar mahasiswa karena mereka kelak akan menjadi pekerja sehingga perlu ditanamkan budaya antikorupsi,” katanya.
Dia menambahkan, sebagai penyelenggara jaminan sosial, BPJAMSOSTEK menilai perlunya berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk lingkungan kampus terkait program yang diselenggarakan pihaknya.
“Termasuk juga mengenai pentingnya jaminan sosial untuk tenaga kerja, pemahaman yang belum menyeluruh ini memang menjadi tantangan kami,” kata dia.
Menurut Eko, masih ada pekerja yang belum paham tentang manfaat mengikuti program BPJAMSOSTEK. Padahal, kata dia, semua masyarakat berkesempatan mendapatkan perlindungan sosial ketika menjadi tenaga kerja.
“Karena kami juga punya program jaminan sosial untuk pekerja informal. Bahkan, iurannya hanya Rp16.800 per bulan,” katanya.
Oleh karena itu, Eko menilai, kolaborasi dengan berbagai stakeholders diharapkan dapat meningkatkan kepesertaan BPJAMSOSTEK di wilayah Sumbagsel.