in

Budaya Menyontek Bagi Psikologis Anak

Metria Eliza,S.Pd
(GURU SD NEGERI 03 BATUBULEK)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menyontek adalah mengutip (tulisan dan sebagainya) sebagaimana aslinya, menjiplak. Menyontek merupakan tindakan menguntungkan diri sendiri dan merugikan orang lain dengan berbagai cara demi tujuan sendiri.

Perbuatan menyontek biasa dilakukan dengan meniru milik orang lain, melakukan kecurangan, membuat jimat, dll. Menyontek sering dilakukan oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Hal seperti ini terkadang menjadi budaya di kalangan masyarakat Indonesia.

Menyontek merupakan salah satu hal yang sangat bertentangan dengan nilai moral dan ajaran agama. Karena menyontek termasuk ke dalam salah satu jenis mencuri yaitu mencuri ide, hasil pemikiran dan pekerjaan orang lain yang jelas-jelas merupakan pelanggaran.

Menyontek kalau dilihat secara psikologis, memiliki dampak negatif bagi perkembangan anak. Beberapa dampak negatif tersebut adalah, pertama membuat otak tidak berkembang secara sempurna. Otak tidak terlatih untuk memecahkan masalah dan tidak dibiasakan berfikir sehingga menyebabkan IQ anak akan menurun.

kedua bersifat curang dan kalau dibiarkan lama-kelamaan akan menyebabkan dampak yang berbahaya. Awalnya mungkin hanya menyontek ketika mereka masih kecil setelah meningkat dewasa mereka akan menjadi orang yang mahir menipu, dan bisa jadi hal inilah yang menjadikan pejabat bisa korupsi ketika mendapat amanah memiliki jabatan.

Wallahualam. Ketiga gampang menyerah dan mudah berputus asa karena telah terbiasa mendapatkan segala sesuatunya dengan mudah. Ketika terbentur pada persoalan yang rumit, anak tidak mau berusaha dengan gigih. Keempat, tidak percaya diri.

Anak akan selalu merasa ketergantungan kepada orang lain dan merasa tidak percaya dengan kemampuan dirinya sendiri. Kelima bersifat malas. Anak merasa tidak perlu belajar dengan sungguh-sungguh karena merasa dapat menyelesaikan masalah atau pekerjaan dengan menyontek orang lain.

Keenam, tidak memiliki tanggung jawab. Anak menganggap sepele setiap tugas yang diberikan, bahkan terkadang tidak mengerjakannya. Ketujuh, anak tidak akan memiliki kreativitas dan inovasi karena terbiasa mencuri ide orang lain . Kedelapan, merosotnya iman. Anak yang menyontek berarti tidak memiliki kejujuran.

Mengambil ide atau hasil karya orang lain. Memiliki sifat-sifat munafik. Kesembilan, mencari kambing hitam. Ketika ketahuan menyontek biasanya anak akan melempar kesalahan kepada orang lain. Kesepuluh, beberapa dampak negatif lainnya. Perbuatan menyontek harus ditanggulangi sejak dini, hal ini memerlukan keseriusan berbagai pihak dalam mengatasinya.

Perlunya pengawasan yang ketat serta penanaman nilai-nilai moral kepada anak semenjak dini mulai dari lingkungan keluarga, sekolah hingga masyarakat. Anak perlu diberikan stimulant positif untuk membangkitkan rasa percaya dirinya melalui berbagai metode. Karena perbuatan menyontek lebih sering dilakukan di sekolah maka perlu tanggung jawab seorang guru dalam mengawasi tindakan tersebut.

Seorang guru tugasnya bukan hanya mentransfer ilmu tetapi juga mendidik peserta didiknya menjadi manusia seutuhnya yang memiliki nilai moral, kecakapan hidup, kreativitas, dan nilai-nilai positif lainya yang mendukung tujuan pendidiakn nasional. Kiwari ini menyontek terkadang dianggap lumrah.

Guru pun ikut mengamini anak menyontek. Bahkan tidak jarang, untuk menaikkan nama sekolah apalagi ketika zaman diberlakukannya Ujian Nasional, perlombaan, dll. Terkadang Kegiatan menyontek dilakukan secara terstruktur. Kalau hal ini dibiarkan terjadi bisa dibayangkan apa yang akan terjadi di masa depan.

Perbuatan ini sangat berbahaya bagi generasi bangsa mendatangnya. Moral dan mental bangsa akan hancur. Menyontek merupakan awal dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Seyogianya kita harus tegas kepada anak yang menyontek.

Tegaskan bahwa menyontek sama dengan mencuri. Tanamkan nilai kejujuran kepada anak sedini mungkin. Tanggung jawab generasi bangsa tergantung kepada didikan di masa kini. Jangan sampai generasi kita menjadi generasi yang latah karena menyontek. (***)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Gegara Kucing Mati, Keponakan Tega Bunuh Pamannya di Banyumas

SMP Negeri 1 Sungaitarab: Luncurkan Projek Kewirausahaan, Gugah Semangat Siswa