in

Bukittinggi Diterjang Banjir

50 Rumah Terendam, Satu Mobil nyaris Terbalik

Hujan deras yang mengguyur Bukittinggi dan sekitarnya sejak Sabtu (15/4) sore hingga malam menyebabkan drainase yang ada tidak kuat menampung debit air. Akibatnya, luapan air berarus deras membanjiri puluhan rumah di beberapa daerah permukiman. Tingginya hampir mencapai sepinggang orang dewasa.

Dari beberapa titik tersebut, titik paling parah terjadi di RT 02 RW 05 Kelurahan Pakankurai, Kecamatan Guguk Panjang. Di lokasi itu, satu masjid, belasan rumah dan satu mobil diterjang banjir.

Selain di lokasi itu, banjir juga menerpa beberapa rumah di Gurunpanjang, Tarokdipo, dan Pulaianak Aie. Belum dapat diketahui berapa pasti rumah yang terkena dampak pasti akibat kejadian ini. Namun, dari pantauan di lapangan diperkirakan puluhan rumah terkena imbas luapan air.

Informasi dihimpun di lokasi RT 02 RW 05 Kelurahan Pakankurai, air mulai meluap sejak magrib hingga tadi malam. Bahkan, Masjid Darussalam yang menjadi sarana ibadah bagi warga sekitar sudah digenangi air sejak sebelum azan. Akibatnya, masjid itu tidak bisa dipakai untuk ibadah shalat Magrib.

Sementara, beberapa rumah yang ada di kawasan itu juga digenangi air semakin malam semakin tinggi. Hingga barang-barang warga banyak tidak dapat diselamatkan. Warga yang semula bertahan di rumah masing-masing akhirnya terpaksa mengungsi ke tempat aman setelah debit air terus bertambah tinggi.

Sekira pukul 19.30, satu mobil Avanza silver yang berisi lima orang termasuk sopir, nyaris saja menjadi korban luapan air deras karena mencoba menerobos banjir.

Awalnya, beberapa warga yang berada di ujung jalan mencoba menghentikan laju mobil yang ternyata berisikan empat penumpang wanita dan seorang sopir laki-laki tersebut. Namun, karena tidak menghiraukan warga, mobil tersebut berusaha menerobos banjir.

Alhasil, baru beberapa meter masuk dalam genangan air, mobil tersebut langsung dilarikan arus air yang kencang hingga mobil hampir terbalik. Beruntung, mobil tersebut tertahan tembok drainase hingga tetap berdiri tegak.

Perlahan satu-persatu, para penumpang wanita keluar dari dalam mobil. Satu dari empat wanita hamil beberapa bulan itu langsung dievakuasi warga dan teman-temannya ke pos pemuda setempat yang berada di jalan utama.

Sementara warga lainnya berusaha mengevakuasi anggota keluarga serta barang-barangnya karena debit hujan terus semakin deras turun. Beberapa anak-anak dan wanita terpaksa digendong oleh sanak familinya keluar dari genangan air menuju lokasi aman.

Salah seorang warga setempat yang histeris melihat rumahnya digenangi air kepada Padang Ekspres mengatakan jika luapan air itu adalah paling parah sejak 48 tahun silam.

“Sejak saya lahir belum pernah yang separah ini, kalaupun ada genangan air, hanya genangan sampai jalan saja tidak sampai ke rumah-rumah seperti ini,” ujar Wati, 48, warga setempat.

Menurut Wati, kejadian tersebut dipicu oleh drainase yang tak sanggup menampung debit air. “Drainase ini baru diperbaiki, baru ditutup atasnya agar saat banjir tidak ada orang yang masuk ke dalam drainase itu, namun, sekarang justru ini kejadiannya,” ujarnya sambil terisak-isak.

Di lain pihak, lambannya bantuan dari pihak terkait datang sangat disesalkan warga setempat. “Dari tadi kami mengalami kejadian ini, tapi bantuan masih belum datang. Padahal, di rumah bawah itu ada dua bayi yang baru lahir dua hari lalu. Rumahnya hampir terkena air, kami tadi berharap air yang hampir masuk itu dapat disedot sebelum masuk kerumah,” ujar Ujang, 34, warga setempat.

Bantuan baru datang setelah pukul 20.00, atau satu setengah jam setelah kejadian. Beberapa mobil damkar dan belasan petugas dikerahkan ke lokasi kejadian. Beberapa petugas yang datang pun langsung menerobos genangan air melakukan evakuasi terhadap harta benda warga.

“Kami tengah melakukan evakuasi terhadap barang-barang, harta benda warga yang masih belum terselamatkan,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bukittinggi, Mus Mulyadi.

Hingga malam tadi, pihaknya masih melakukan tindakan evakuasi di beberapa titik. “Jadi ada beberapa lokasi yang terkena imbas genangan air, di antaranya Gurun Panjang, Tarok Dipo, Pulai Anak Aie. Hingga saat ini baru dapat diperkirakan puluhan rumah terkena imbas, masih belum kami data, pemilik rumah sedang dievakuasi ke lokasi yang aman menggunakan perhu karet,” tukasnya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

M Nurdin Jabat Kapolres Solok Selatan

Pembatasan Angkutan Barang Diperpanjang