Beredarnya beras impor berlogo Bulog di pasaran, terutama di Pasar Raya Padang, membuat Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Sumbar tak habis pikir. Pasalnya, Bulog tak lagi mendistribusikan beras impor di pasar Sumbar sejak tahun 2016.
”Jika ditemukan beras impor beredar, dipastikan beras tersebut bukan dari Bulog Sumbar,” sebut Kepala Bulog Divre Sumbar Benhur Ngkaimi saat ditemui di gudang Bulog Rawang, Jalan Sutan Syahrir, Padang, Jumat (7/4) lalu.
Bahkan, seluruh mitra-mitra Bulog di Sumbar juga dilarang memasarkan beras impor, karena ketersedian beras lokal sudah mampu memenuhi kebutuhan beras masyarakat.
Terlebih, untuk mengedarkan beras impor dari Bulog, harus mengikuti aturan dari instansi-instansi terkait sesuai permintaan. Tujuannya, untuk menstabilkan harga beras suatu daerah seiring melonjaknya kebutuhan beras, di sisi lain beras lokal tidak bisa memenuhi.
”Kalau kita ngeluarin beras impor, ya kita awasi pendistribusiannya karena tidak boleh dijual sembarangan. Tapi, sekarang beras sudah gak ada lagi,” ujar Benhur tanpa menyebut berapa jumlah beras impor yang pernah didistribusikan Bulog.
Terkait adanya beras impor yang beredar di pasaran saat ini, dia mengaku tidak mengetahui dari mana sumbernya. Pihaknya juga tak bisa melacaknya, karena bukan kewenangan Bulog. ”Wewenang pengawasan berada di perdagangan (dinas, red) untuk mengawasi,” sebutnya.
Saat ini, menurut dia, stok beras yang berada di gudang Bulog Sumbar berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan dan DKI. Sedangkan beras asal Pesisir Selatan, Pasaman, Dharmasraya dan daerah lainnya, juga berkontribusi memenuhi kebutuhan beras di Sumbar.
”Saat ini stok beras Bulog Divre Sumbar sebanyak 20 ribu ton. Persediaan itu aman hingga 5 bulan ke depan. Berarti bulan puasa stok beras kita aman,” ujarnya. Dia menyebut, tugas Bulog adalah menjamin ketersedian stok beras di daerah.
Di sisi lain, Bulog Divre Sumbar bakal menambah gudang penyimpanan beras di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Dengan begitu, pasokan beras untuk kawasan itu terjamin dengan aman. “Selain itu, daerahnya juga rawan bencana,” sebut Benhur.
Tidak hanya di Mentawai, tahun ini pihaknya juga akan menambah gudang penyimpanan dengan kapasitas 3.500 ton beras. Gudang itu terletak di Pampangan, Kota Padang. Sedangkan gudang yang terletak di Rawang Timur merupakan gudang transit. (*)
LOGIN untuk mengomentari.