in

Buntut Pengurangan Kuota, Solar Langka di Pessel

Area SPBU Sago di Kecamatan IV Jurai Pessel juga mengalami kelangkaan BBM.(Yon/Padek)

Keluhan masyarakat terhadap kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar juga terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) sejak dua bulan terakhir. Kelangkaan itu terjadi dampak dari pengurangan jatah atau kuota oleh Pertamina Bungus Teluk Kabung Padang.

Kondisi itu juga dialami oleh SPBU Sago Kecamatan IV Jurai sejak dua bulan terakhir, sebagaimana dikatakan Amrizal, pengawas SPBU Sago, kepada Padang Ekspres ketika dihubungi Kamis (9/11).

Dia mengatakan bahwa pengurangan ketir atau jatah BBM jenis bio solar di SPBU Sago itu sudah terjadi sejak awal Oktober 2023 lalu, atau telah sampai dua bulan.

“Biasanya jatah atau kuota BBM jenis bio solar ini dalam satu hari sebanyak 16.000 liter. Namun memasuki awal bulan Oktober 2023 lalu, terjadi pengurangan menjadi 8.000 liter. Karena hanya separo, sehingga membuat BBM jenis solar ini menjadi langka,” katanya.

Dia mengakui bahwa kondisi itu membuat masyarakat mengeluh terutama sekali masyarakat petani dan nelayan.

“Sebab akibat pengurangan kuota itu, membuat mereka (petani dan nelayan red) menurun produktivitasnya. Agar kondisi ini tidak berkepanjangan, sehingga kami berharap Pertamina bisa kembali memenuhi kebutuhan sesuai dengan kuota sebelumnya. Sebab dengan kuota 16.000 liter per hari ini, kebutuhan solar sudah terpenuhi di sini,” ujarnya.

Ditambahkan lagi bahwa khusus untuk emergensi, pihaknya tetap menyediakan di SPBU tersebut sebanyak 2.000 liter.

“BBM emergensi ini adalah untuk kebutuhan ambulan, mobil pemadam kebakaran, dan mobil sampah. Sedangkan untuk jenis pertalite kuota terpenuhi sebanyak 25.000 liter per hari, sehingga dan tidak terjadi kelangkaan ,” jelasnya.

Pantauan Padang Ekspres di SPBU Sago sejak pagi hingga Kamis (9/11) siang tidak terlihat antrian panjang kendaraan, dan juga terlihat pengumuman “Maaf Solar Habis”.

Hermansyah 47, salah seorang warga di SPBU Sago ketika ditanya Padang Ekspres ketika itu menjelaskan bahwa biasanya antrian kendaraan yang menunggu BBM jenis solar itu mulai terlihat di atas pukul 13.00 WIB, atau menjelang sore.

“Sebab biasanya kiriman BBM jenis solar ini sampai di sini mulai di atas pukul 10.00 WIB. Kebetulan saya juga tengah menunggu BBM solar saat ini. Namun saya sengaja tidak mengantri agar tidak menimbulkan kemacetan dan kesemrawutan di area SPBU,” timpalnya. (yon)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Canangkan Program di Titik Transit, Ajak Masyarakat Partisipatif Awasi Pemilu

Desember, 2 Koridor Trans Padang Beroperasi