in

Bursa Efek Bangun 371 Galeri Investasi

Direktur Pengembangan PT BEI Nicky Hogan foto bersama Dirut Phintraco Sekuritas Jeffrey Hendrik, Ketua Yayasan Sari Mutiara Parlindungan Purba, Direktur RSU Sari Mutiara Tuah Purba, Rektor Universitas Sari Mutiara Ivan Elizabeth Purba dan Kepala Perwakilan PT BEI Medan Muhammad Pintor Nasution dan terkait lainnya di aula Universitas Sari Mutiara Medan Kamis (26/4). Berita Sore/Hj Laswie Wakid

* Galeri Di RSU Sari Mutiara Pertama Di Indonesia

MEDAN (Berita): PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai 25 April 2018 sudah membangun 371 Galeri Investasi (GI) di seluruh Indonesia, umumnya di Universitas, 13 diantaranya ada di Wilayah Sumatera Utara, termasuk 1 berada di RSU Sari Mutiara Jalan Kapten Muslim Medan sekaligus merupakan galeri pertama di Indonesia yang terletak di rumah sakit.

Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Nicky Hogan menggunting pita tanda diresmikannya Galeri Investasi di RSU Sari Mutiara kerjasama dengan perusahaan sekuritas PT Phintraco Sekuritas Kamis (26/4).

Hadir di sana Direktur Utama Phintraco Sekuritas Jeffrey Hendrik, Ketua Yayasan Sari Mutiara Parlindungan Purba, Direktur RSU Sari Mutiara Tuah Purba, Rektor Universitas Sari Mutiara Ivan Elizabeth Purba dan Kepala Perwakilan PT BEI Medan Muhammad Pintor Nasution. Peresmian galeri itu disertai dengan seminar pasar modal “Investasi Sukses Zaman Now” di aula Universitas Sari Mutiara Medan.

Kepada wartawan Direktur Pengembangan PT BEI Nicky Hogan mengatakan pemdirian GI di RSU merupakan ke 371 di Indonesia, galeri pertama di non kampus dan juga galeri pertama yang berada di rumah sakit, juga peresmian galeri ke 49 pada tahun ini.

Sampai tahun 2018 ini ditargetkan terbentuk 400 Galeri Investasi di seluruh Indonesia, diantaranya target 15 ada di Sumut. “Galeri di RSU Sari Mutiara ini merupakan pertama Bursa Efek kerjasama dengan rumah sakit,” kata Hogan, usai meresmikan GI di RSU Sari Mutiara.

Ia menyebut sejak Nopember 2015, saat Bursa Efek kampanye “Yuk Nabung Saham”, terjadi permintaan tinggi untuk berinvestasi. Disitulah perlu dibangun Galeri Investasi untuk lebih memudahkan jangkauan masyarakat dalam memahami dan berinvestasi di bursa.

Kampanye “Yuk Nabung Saham” mencoba menghilangkan imej masyarakat kalau berinvestasi di saham itu mahal. Padahal punya dana Rp100.000 sudah bisa investasi saham. “Kampanye Yuk Nabung Saham menabrak kalau bursa milik orang kaya. Tahun lalu BEI masuk ke pedesaan, pangkalan ojek, dan sebagainya, hari ini masuk ke rumah sakit,” kata Hogan.

Dia menambahkan saat ini transaksi di bursa saham mencapai Rp9 triliun per hari. Jumlah perusahaan go publik (emiten) 572 perusahaan. “Masyarakat atau investor yang bisa beli sahamnya berarti ikut menjadi pemilik di perusahaan tersebut,” ungkapnya.

Di Sumatera Utara, per 31 Maret 2018, jumlah investor mencapai 37.421 sub rekening efek dan 29.464 single investor identification (SID).  BEI sendiri kenaikan indeksnya tahun ini  19,99 persen.

Hogan menambahkan kehadiran Galeri Investasi di RSU Sari Mutiara diharapkan dapat menjadi pelopor rumah sakit lainnya untuk dapat mengimlementasikan program Yuk Nabung Saham bagi karyawannya.

Pendirian Galeri Investasi RSU Sari Mutiara merupakan kerjasama antara BEI dengan Phintraco Sekuritas yang merupakan anggota bursa berlogo AT dapat memberikan fasilitas penyimpanan sistem transaksi perdagangan saham online serta membantu masyarakat untuk membukakan rekening efek baru di Galeri Investasi BEI.

Ketua Yayasan Sari Mutiara Parlindungan Purba menyebut pihaknya merespon penuh adanya Galeri Investasi di RSU Sari Mutiara karena para karyawan, dokter, perawan, mahasiswa bahkan masyarakat di sekitarnya dapat mengenal saham lebih dekat sekaligus bertransaksi di sana.

Parlin menyebut RSU Sari Mutiara pada 5 tahun mendatang akan go public di BEI, sebab mendapatkan dana melalui BEI adalah salah satu cara untuk meningkatkan kinerja rumah sakit.

Kabag Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional  (KR) 5 Sumbagut Riska Pasaribu mengatakan dengan adanya Galeri Investasi,  pegawai RS dan mahasiswa bisa langsung belajar dan praktek dalam berinvestasi di bursa saham. “Pasar modal merupakan wahana pembiyaan dan investasi,  dapat memberikan tingkat pengembalian yang baik,” kata Riska. (wie)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Sumut Harus Bebas Dari Pukat Merusak Lingkungan

Datsun Tabrak Scoopy, Satu Tewas