10 Luka Berat, Satu Luka Ringan
Diduga hilang kendali, satu unit bus Jasa Malindo trayek Padang-Sawahlunto terjun bebas ke jurang sedalam 50 meter. Peristiwa yang menimpa bus bernomor polisi BA 7932 PU itu terjadi di Pondok Bambu Kelurahan Indarung KM 16 , Kecamatan Lubukkilangan, kemaren (23/7), sekitar pukul 11.30.
Bus nahas itu membawa 11 penumpang. Beruntung, dalam kejadian itu tidak menimbulkan korban meninggal dunia. Namun 10 orang di antaranya mengalami luka berat dan seorang lainnya luka ringan. Sedangkan sopir bus Alber, 30, mengalami luka berat. Kondisi bus hancur pada bagian depan, belakang, samping dan kaca-kaca jendelanya pecah semua.
Kejadian itu berawal ketika bus Jasa Malindo datang dari SawahLunto menuju Padang. Namun, setiba di tempat kejadian peristiwa (TKP) bus Jasa Malindo melaju kencang dan mencoba memotong bus Indra yang berjalan searah.
Saat bersamaan, datang sepeda motor dari arah Padang menuju Solok. Melihat sepeda motor yang datang dari arah depan, sopir Jasa Malindo berusaha mengelakkan tabrakan dengan banting stir ke arah kiri.
Namun, nahas mobil tersebut malah hilang kendali dan langsung masuk ke dalam jurang sedalam 50 meter hingga ringsek dan rusak berat.
Warga yang mengetahui adanya kecelakaan tunggal itu, langsung berdatangan ke lokasi. Mereka turun ke dalam jurang untuk mengevakuasi para korban dari dalam bus.
Setelah dikeluarkan, para korban yang mengalami luka ringan dan luka berat di bawa ke Semen Padang Hospital untuk mendapatkan pertolongan medis.
Mendapatkan informasi adanya kecelakaan lalu lintas, Petugas Polsek Lubukkilangan bersama dengan Unit Laka Lantas mendatangi lokasi. Di sana petugas melakukan pengaturan lalu lintas untuk mengurai kemacetan karena ramainya warga yang ingin menyaksikan. Selain itu, petugas juga melakukan olah TKP laka lantas tersebut. Setelah itu, mobil nahas dievakuasi dari dalam jurang menggunakan crane.
Salah seorang warga, Della, yang ikut membantu korban mengatakan bus tersebut memang melaju dalam kecepatan tinggi, apalagi jalan yang menurun. Pada saat itu, bus terlihat akan mendahului bus yang di depannya, dan saat bersamaan datang sepeda motor dari arah berlawanan hingga mobil oleng ke kiri dan langsung masuk jurang. Kebetulan ia dan temannya melihat langsung kejadian tersebut.
“Di dalam jurang, kami menemukan para penumpang bus sudah berdarah-darah. Ada yang patah tulang, lecet-lecet dan sebagian besar korban tidak sadarkan diri (pingsan). Para korban dievakuasi ke pinggir jalan dan dibawa ke rumah sakit. Sedangkan busnya rusak parah,” ungkap Della.
Kasat Lantas Polrestas Padang Kompol Asril Prasetya mengatakan, dari hasil olah TKP, laka lantas disebabkan sopir hilang kendali, sehingga bus berpenumpang 11 orang itu langsung masuk jurang. Bus diduga dalam kondisi kecepatan tinggi.
“Dari keterangan saksi-saksi, bus itu hendak memotong bus yang di depannya. Pada saat bersamaan datang sepeda motor dari arah berlawanan, hingga sopir banting strir ke arah kiri, dan langsung masuk ke dalam jurang. Kondisi mobil itu ringsek dan kami agak kesulitan mengevakuasi mobil karena jurang tersebut cukup dalam,” katanya.
Asril memastikan, kecelakaan tunggal tersebut, tidak menimbulkan korban meninggal dunia. Namun 10 penumpang mengalami luka berat seperti patah tulang dan luka lecet, sedangkan seorang dalam kondisi luka ringan dan lecet-lecet serta tidak sadarkan diri. (*)
LOGIN untuk mengomentari.