in

Buya H Hannan Putra LC MA, Dulu Jurnalis Kini Jadi Ulama: Kita Hobi Bertikai

Buya H Hannan Putra LC MA.(IST)

Tidak banyak yang tahu, bila Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Payakumbuh, Buya H Hannan Putra LC MA, dulunya adalah seorang jurnalis dan penulis. Seperti mendiang Buya Hamka yang berdakwah lewat Majalah Panji Masyarakat, Buya Hannan juga pernah berdakwah lewat koran Republika.

“IYA. Dulu saya pernah mengasuh beberapa laman di Republika. Juga pernah menjadi editor untuk sejumlah buku,” kata Buya Hannan Putra LC MA dalam sebuah obrolan dengan Padang Ekspres. Menjelang bulan puasa ini, Padang Ekspres kembali menghubungi Buya Hannan.

Alumni MAKN 2 Payakumbuh dan Universitas Al-Azhar Mesir itu, kini dipercaya sebagai Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Payakumbuh. Bersama pengurus MUI, Buya Hannan mengaku sedang berjuang, merajut persatuan ummat.

Buya Hanan menyebut, persatuan merupakan rahmat Allah SWT yang sangat mahal. Mengutip QS al-Anfal: 63, Buya Hannan menyebut, walaupun ada yang bisa membiayai dengan hartanya sepenuh bumi ini untuk mempersatuhan hati manusia, ternyata itu belumlah bisa kalau bukan pertolongan dari Allah SWT.

“Itulah pe-er besar setiap ormas, majlis taklim, dan individu kaum muslimin untuk bersama-sama berpegang kepada “tali” Allah dan menjaga agar tidak berpecah-belah. Sebagaimana disebut dalam QS Ali Imran ayat 103,” kata Buya H. Hannan Putra Lc MA.
Menurut Buya Hannan, persatuan ummat penting untuk dirajut, karena ummat gampang terpecah. “Kita ini hobi sekali bertikai. Mudah sekali bagi orang untuk memecah belah kita,” ujar Buya Hannan.

Menurut beliau, faktor yang menyebabkan hilangnya kekuatan umat Islam hari ini karena kaum muslimin yang suka bertikai (Al-Anfal: 46). “Satu pengajian mencemooh pengajian yang lain. Kemudian nanti dibalas lagi. Itu semua kadang dipertontonkan di media sosial. Apa kita tidak lelah dengan yang begini?” papar beliau.

Masing-masing kelompok, lanjut beliau, merasa bangga dengan kelompoknya satu sama lain. Mereka kadang tidak menyadari bahwa mereka sedang memecah belah agama mereka (QS al-Mu’minun: 53).

“Ada pepatah, alang tukang binaso kayu. Alang cadiak kacau nagori. Alang malin rusak ugamo. Benar sekali. Agama ini dirusak justru oleh penceramah yang alang atau ilmunya yang menanggung,” jelas beliau.

Buya Hannan menyampaikan, MUI Kota Payakumbuh bisa berfungsi menjadi “rumah gadang” bagi seluruh kelompok dan ormas Islam.

“Harusnya MUI bisa diterima oleh seluruh kalangan. Pengurus MUI merupakan perwakilan dari seluruh kalangan untuk duduk bersama menyelesaikan problematika ummat. Mudah-mudahan dari MUI ini bisa kita rajut persatuan,” demikian Buya Hannan. (Fajar Rillah Vesky)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Potang Balimau Pertemukan Bupati-Wabup

Pengurus PWI dan IKWI Agam Dikukuhkan