in

Buya Usni Adri Tuanku Adam Bagadiang, Pimpinan Wirid Silaturahmi Sumbar

Buya Usni Adri Tuanku Adam Bagadiang

Sejak tahun 2000 sampai sekarang, Buya Usni Adri Tuanku Adam Bagadiang, memimpin 5.000 lebih jamaah Wirid Silaturahmi Sumatera Barat (Sumbar). Tidak membedakan, apakah jamaahnya merupakan warga Muhammadiyah, Nadhlatul Ulama, Thariqat Naqsabandiyah, Salafiyah, ataupun Tabligh. Karena semangatnya adalah memupuk tali silaturahmi.

Tidak ada yang berubah dengan Buya Usni Adri Tuanku Adam Bagadiang. Pimpinan Wirid Silaturahmi Sumbar ini tetap ramah saat dihubungi Padang Ekspres pada Rabu malam (22/3). Saat itu, Buya Adam Bagadiang baru saja melaksanakan shalat tarawih dan witir pertama pada bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah.

“Alhamdulillah. Buya sehat. Buya baru saja pulang tarawih dari Masjid Balai Gadang, Koto Nan Gadang, Payakumbuh Utara. Apa kabar Padang Ekspres? Maaf lahir dan batin ya,” kata Buya Adam Bagadiang mengawali obrolan kami.

Buya Usni Adri Tuanku Adam Bagadiang lahir di Nagari Ampalu, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota, 8 September 1971. Sehari-hari, menetap di kawasan Balai Gadang, Nagari Koto Nan Gadang, Kota Payakumbuh.

Buya Adam Bagadiang melewati pendidikan formalnya di SD Ampalu, SMP Halaban, dan SMA 1 Lareh Sago Halaban. Sedangkan pendidikan non-formalnya, dilalui dari surau ayahnya, almarhum Daruhamis Angku Lumah, di Nagari Ampalu, Lareh Sago Halaban.

“Ayah saya almarhum Daruhamis Angku Lumah, memiliki surau tempat mengaji dan surau suluk di Nagari Ampalu. Ayah menjadi guru mengaji dan guru suluk, setelah belajar dari kakek saya, Buya Muhammad Imin,” kata Buya Adam Bagadiang.

Sejak tahun 2000 sampai sekarang, Buya Adam Bagadiang, memimpin jamaah Wirid Silaturahmi Sumbar. Anggota jamaah ini mencapai 5.000 orang. Mereka rutin menggelar pertemuan atau pengajian bulanan yang pelaksanaannya digilir dari satu kampung ke kampung lainnya.

Selama 22 tahun memimpin Wirid Silaturahmi Sumbar, banyak pengalaman berkesan bagi Buya Adam Bagadiang. Pengalaman itu, bukan terkait jemaah yang pergi wirid secara berkonvoi dengan kendaraan terbuka. Bukan pula tentang lokasi wirid yang jauh tersuruk di pelosok kampung.

“Bukan itu. Yang paling berkesan bagi Buya adalah saat musahabah. Jadi, setiap kali Wirid Silaturahmi Sumbar itu digelar, ada satu sesi yang disebut sebagai muhasabah. Saat muhasabah ini, jamaah umumnya larut dalam zikir. Jamaah seakan-akan mendapat sesuatu dalam muhasabah. Yakni, ketenangan-ketenangan batin,” kata Buya Adam Bagadiang.

Selain terkesan melihat jamaah larut dalam zikir saat muhasabah, Buya Usni Adri Tuanku Adam Bagadiang berkesan dengan jamaah Wirid Silaturahmi Sumbar yang tidak menonjolkan perbedaan. Melainkan betul-betul mengutamakan silaturahmi.

“Wirid Silaturahmi Sumbar, bukan aliran tertentu. Dalam wirid, kita tidak membedakan, apakah jamaahnya adalah Muhammadiyah, Nadhlatul Ulama, dan sebagianya. Seluruh yang mau bergabung, kita bina. Wirid Silaturahmi ini prinsipnya tidak membeda-bedakan, satu aliran dengan aliran yang lain. Itu yang paling berkesan,” ujar Buya Adam Bagadiang.

Kepada jamaah Wirid Silaturahmi Sumbar, Buya Usni Adri Tuanku Adam Bagadiang kerap menyampaikan, jika jamaah ingin membuka pintu rezeki, maka selain melaksanakan shalat wajib lima kali sehari semalam, perbanyaklah shalat dhuha. Karena Shalat dhuha itu pembuka dua pintu.

“Shalat dhuha itu pembuka dua pintu. Pertama, pintu rezeki untuk di dunia. Kedua, pintu surga untuk di akhirat. Jika ingin membuka kedua pintu tersebut. Buya mengajak kaum muslimin dan muslimat, rajin-rajinlah melaksanakan shalat dhuha,” kata Buya Adam Bagadiang.

Dalam bulan puasa ini, Buya Adam Bagadiang juga berpesan kepada Jamaah Wirid Silaturahmi Sumbar, agar memaksimalkan ibadah dengan rasa syukur. Karena sudah dipertemukan kembali dalam bulan Ramadhan.

“Kita kira, sudah banyak jamaah yang sudah mendahului kita, tidak dipertemukan Allah dalam bulan Ramadhan tahun ini. Karena itu, jamaah perlu bersyukur, bertemu dalam Ramadhan tahun ini, merupakan karunia. Allah SWT. Allah, masih memberi kesempatan kepada kita, untuk memperbaiki diri. Maka, maksimalkanlah ibadah,” kata Buya Adam Bagadiang. (Fajar Rillah Vesky)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Bertabur Promo, Buka Puasa Sambil Beramal di Hotel Ibis

Vision+ telah rilis original series terbarunya “Arab Maklum”