in

BWI dan Dompet Dhuafa Bersinergi Dengan BPW Ar Risalah 

Ketua BPW Ar Risalah Firman Bahar menyerahkan plakat kepada Bobby Manulang selaku GM Wakaf Produktif Dompet Dhuafa di Jakarta, baru-baru ini.(IST)

BPW Ar Risalah mengunjungi BWI dan Dompet Dhuafa Pusat. Kunjungan ini bagian dari rangkaian kegiatan study banding BPW AR Risalah di tahun 2023.

Agenda pertama yang dilakukan BPW yakni audiensi dengan BWI Pusat untuk membahas penguatan kenazhiran sesuai regulasi pengelolaan wakaf dan juga membahas program BPW salah satu pilot project dalam “Minang Berwakaf” yakni, pembangunan kandang ayam closed house di Ar Risalah.

BWI menyambut hangat kunjungan BPW Ar Risalah yang dalam hal ini diwakili Sekretaris BWI Sarmidi Husna MA. Beliau mengucapkan selamat datang di Kantor BWI Pusat dan memberikan beberapa kata sambutan, serta hal berkenaan dengan regulasi pengelolaan wakaf untuk memulai pertemuan ini.

“Tantangan yang dihadapi oleh nazhir pada era sekarang ini adalah, sulitnya membangun kepercayaan publik. Namun untuk mengatasi hal tersebut, disinilah pentingnya peran kita bersama. Penguatan atas kenazhiran sangat diperlukan dalam hal semacam ini, baik itu regulasi maupun pengelolaan secara riil nya, agar publik atau calon wakif dapat mempercayai kita sepenuhnya,” tutur beliau.

Dalam momentum ini, Ustad Firman Bahar, Ketua BPW Ar Risalah menyampaikan profil dan aspirasi  BPW melalui persentasi singkat.

“Saat ini, BPW Ar Risalah sedang membutuhkan dukungan ataupun dorongan dari BWI untuk mewujudkan pembangunan salah satu program wakaf kami, yakni kandang ayam closed house. Dan kami berharap dengan adanya pertemuan seperti ini kita dapat berkolaborasi untuk terwujudnya program yang kami rencanakan” simpul beliau dipenghujung persentasinya.

Dari hasil penjajakan yang berlangsung selama dua jam ini, Sarmidi menyampaikan siap membantu dan merekomendasikan program pembangunan kandang ayam closed house BPW. “Kami akan coba mereklomendasikan proposal yang diajukan BPW ini,” terangnya. Selain itu, Sarmidi juga menyampaikan beberapa jalan alternatif bagi BPW untuk menghimpun dana wakaf.

“Sebenarnya ada beberapa cara untuk memperoleh dana wakaf. Pertama, proposal yang diajukan BPW dapat kita letakkan di platform BWI untuk menghimpun wakaf; Kedua, kita bisa merekomendasikan program BPW untuk mendapatkan inkubasi wakaf produktif dari Kemenag; Dan ketiga, BPW bisa mengajukan permohonan ke komisi VIII DPR RI untuk mendistribusikan dana dari bagi hasil dana abadi BPKH. Insya Allah, kami juga siap membantu BPW dalam pengurusan administrasinya,” tutur beliau.

Rangkaian agenda BPW Ar Risalah

Selanjutnya, berkunjung ke Kantor Dompet Dhuafa Pusat. Tujuan BPW mengunjungi DD tidak lepas dari tata penghimpunan, pengelolaan dan pendistribusian wakaf produktifnya yang sudah sangat profesional, khususnya di bidang medis, yang mana saat ini DD sudah memiliki tujuh rumah sakit berbasis wakaf yang tersebar di beberapa wiliyah di Indonesia.

BPW Ar Risalah ingin mendalami bagaimana cara menghimpun, mengeloala dan mendistribusikan wakaf produktif terkhusus di bidang kesehatan. Bobby Manulang selaku GM Wakaf Produktif DD mengatakan bahwa saat ini DD sedang mengupayakan menjaring kaum milenial untuk berwakaf, DD melihat peluang yg sangat besar dalam digitalisasi wakaf ini.

Di sela-sela perbincangan, bagian Fudrising DD memberikan tips dan kiat bagaimana cara menghimpun dana wakaf dengan maksimal. Tim DD juga menyampaiakan perlunya menjaga hubungan antara nazhir dan wakif. Nazhir harus menjadikan wakif sebagai mitra guna menjaga hubungan yang berkelanjutan.

Dipengujung pertemuan, Firman Bahar dan tim membahas kerja sama antara Ar Risalah dengan DD di bidang kesehatan ke depannya, dan Bobby selaku penanggung jawab wakaf produktif di DD menyambut hangat ajakan ini. “Karena saat ini tidak ada lembaga yg bisa bertahan lama tanpa memiliki mitra. Saat ini, kami juga sedang mengembangkan jejaring mitra rumah sakit kami,” tambah Bobby. (cr7)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Siap Wujudkan WBK, Pegawai Lapas Suliki Deklarasi Janji Kinerja Bersama

Badan Serikat Minta PTNHM Utamakan Layanan Kesehatan