BANDUNG – Pemerintah Indonesia mulai melakukan uji klinis fase III vaksin Covid-19. Uji klinis fase III itu ditandai dengan penyuntikan calon vaksin kepada 20 relawan yang dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8).
“Kita semua yang hadir bersyukur karena saat ini Indonesia memasuki tahapan penting dalam usaha untuk mengatasi pandemi Covid-19,” kata Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir, di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8). Penyuntikan itu disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Uji klinis fase III itu merupakan tahapan terakhir sebelum vaksin bisa diproduksi massal. Sebelumnya, vaksin yang dikembangkan perusahaan biofarma China Sinovac Biotech Ltd itu sudah menjalani uji klinis fase I dan II di Tiongkok. Bila uji klinis fase III ini berhasil maka BUMN PT Bio Farma akan memproduksi massal vaksin tersebut untuk digunakan di dalam negeri.
Ditargetkan ada 1.620 relawan yang akan menjalani uji klinis fase III yang berasal dari Fakultas Kedokteran Unpad dan Bio Farma setelah melewati dua kali skrining. Rekrutmen pertama mampu menjaring 540 relawan, sedangkan di tahap kedua diperoleh 1.080 orang relawan.
Penyuntikan terhadap 1.620 relawan itu dilakukan secara bertahap. Untuk gelombang pertama di minggu kedua Agustus ini, tes vaksin diterapkan kepada 120 subjek relawan. Uji berikutnya akan digelar pada minggu ketiga dan minggu keempat bulan ini, masing-masing sebanyak 144 relawan.
Penyuntikan dan pemantauan pasien uji klinis fase III ini akan terus dilakukan dan akan berlangsung hingga minggu ketiga di bulan Desember dengan total 1.620 relawan.
Karena itulah, mayoritas relawan merupakan warga Bandung karena mereka harus terus dimonitor, diperiksa, dan menjalani analisa rutin dalam menilai efektivitas vaksin.
“Saya berterima kasih kepada para relawan, tim laboratorium Bio Farma dan Sinovac, serta Universitas Padjadjaran yang bisa mewujudkan tahapan krusial ini. Kini, kita tunggu enam bulan ke depan,” kata Erick.
Jika uji klinis berjalan lancar, hasilnya segera diregistrasikan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan. Setelah itu, vaksin akan diproduksi massal oleh Bio Farma pada Januari 2021. Perusahaan itu menargetkan bisa memproduksi 250 juta dosis vaksin per tahun.
Vaksin Merah Putih
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengatakan, saat ini pemerintah juga tengah mengembangkan vaksin Covid-19, di luar kerja sama Indonesia dengan negara-negara lain. Vaksin yang dinamai vaksin Merah Putih itu akan selesai pada pertengahan tahun depan. “Kita harapkan vaksin Merah Putih ini segera selesai dan diperkirakan bisa diselesaikan di pertengahan tahun 2021,” kata Jokowi.
Jokowi menyebut vaksin Merah Putih sudah dikembangkan selama tiga bulan terakhir. Vaksin itu dikembangkan dari virus Covid-19 yang beredar di Indonesia. Sejumlah lembaga yang terlibat dalam pengembangan vaksin ini, yakni Eijkman, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Kementerian Riset dan Teknologi, serta sejumlah universitas. “Jadi kita mengembangkan full sendiri,” tegas Jokowi. n fdl/P-4