PALI, BP
Kebakaran lahan dan hutan (karhutla) yang terjadi di beberapa titik di Sumsel dan sekitarnya berdampak terhadap kesehatan masyarakat di Bumi Serepat Serasan.
Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), mulai bulan Juli 2017 sampai Agustus 2018, warga yang terkena penyakit inpeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Kabupaten PALI meningkat.
Informasi itu disampaikan langsung Plt kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten PALI dr H Muzakir, M Kes, Rabu (9/8).
“Bulan Juli 2017 lalu warga yang terkena ISPA sebanyak 714 orang, dan bulan Agustus ini, dari tanggal 1 Agustus sampai 9 Agustus, data kita ada 669 warga PALI yang terkena ISPA, artinya ini ada tensi peningkatan, baru 9 hari warga yang terkena ISPA sudah mendekati jumlah bulan Juli terkena ISPA,” kata dr Muzakir.
Melihat kondisi bulan kemarau ditambah adanya kabut asap akibat terjadi Karhutla, Muzakir mengimbau agar warga mengurangi aktivitas di luar rumah.
Ia juga menyarankan warga yang mengalami gejala ISPA agar segera berobat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan Puskesmas Pembantu atau pelayanan kesehatan terdekat.
“Mengurangi aktivitas di luar rumah, kalau tidak bisa dihindari ada aktivitas di luar rumah maka disarankan pakai masker. Anak-anak pulang sekolah langsung ke rumah, jika ada gejala ISPA seperti flu, deman, dan panas langsung cepat berobat ditempat pelayanan Puskesmas terdekat dan Puskesmas Pembantu,” katanya.
Masih kata Muzakir, melihat adanya peningkatan warga terkena ISPA, pihaknya akan merencanakan membuka posko layananan kesehatan dibuka secara 24 jam di Kabupaten PALI.
“Untuk mempermudah akses warga yang berobat, rencananya akan dibuka setiap kecamatan minimal satu posko layanan kesehatan,” kata Muzakir. #hab