in

Dana KIP Jangan untuk Beli Pulsa

Bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada para siswa hanya bisa digunakan untuk membeli perlengkapan sekolah. Dana KIP jangan untuk membeli pulsa.

SAMBAS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) ke warga perbatasan Indonesia-Malaysia, di Aruk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar). Bantuan KIP jangan untuk membeli pulsa.

“Untuk KIP, yang anak SD mendapat 450 ribu rupiah, untuk SMP sebesar 750 ribu rupiah, yang SMA/SMK sebesar satu juta rupiah. Hati-hati, uang itu tidak boleh untuk membeli pulsa. Kalau ketahuan, nanti bantuannya dicabut,” kata Presiden Jokowi, di Sambas, Kalbar, Jumat (17/3).

Pernyataan Jokowi ini disambut riuh oleh ribuan pelajar dan warga yang hadir di tempat tersebut. Presiden Jokowi menambahkan dana KIP ini cukup untuk dibelikan aneka kebutuhan sekolah. Boleh untuk membeli buku, beli tas boleh, beli sepatu juga boleh.

Presiden Jokowi menambahkan tadi sudah disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, yang menerima KIP itu ada 439 orang, dari SD, SMP, SMA.

Pada acara tersebut, Presiden membagikan 439 KIP dari total penerima KIP di Sambas sebanyak 1.034 penerima, KIS untuk 40 keluarga, 475 PMT, dan 359 PKH dari total 8.740 keluarga.

Makanan Tambahan

Untuk PMT, Presiden Jokowi menyampaikan cara mengonsumsi biskuit yang menjadi makanan tambahan bagi ibu hamil dan para balita. Presiden titip kepada anak-anak sekolah, ini untuk tambahan gizi anak-anak semuanya.

Ini biskuit sehari untuk anak usia 1–2 tahun hanya boleh enam keping. Jangan karena enak bisa makan 10 atau 20 keping jangan.

“Kalau usia 3 atau 4 atau 5 tahun boleh makan delapan keping sehari. Untuk ibu hamil 1–3 bulan, biskuit yang bergizi tinggi ini boleh dua keping, sedangkan untuk 3–9 bulan bisa tiga keping. Biar gizinya meningkat, anak-anak jadi pintar, jadi pandai,” tambah Presiden Jokowi.

Sementara untuk penerima PKH sebanyak 359, Presiden juga berpesan agar uang digunakan untuk menambah konsumsi makanan rumah tangga ataupun peralatan sekolah.

“Penerima PKH ini mendapatkan dua juta rupiah. Ini juga hati-hati uangnya untuk keluarga, untuk beri gizi anak. Kalau bapaknya minta untuk beli rokok, jangan diberi. Kalau ketahuan bisa dicabut, jadi per tiga bulan diambil. Ambilnya di BRI,” jelas Presiden.

Menko PMK Puan Maharani, mengingatkan agar uang bantuan itu tidak perlu diambil semuanya. Uang tersebut dapat tersimpan aman dalam buku tabungan yang dikeluarkan bank. “Jadi kalau ibu mengambil, 100 ribu rupiah, 200 ribu rupiah, 300 ribu rupiah, tetap sisanya akan tersimpan dalam tabungan,” ujar Puan.

Ditambahkannya, nantinya ibu-ibu penerima PKH akan diberi masukan oleh pendamping PKH yang ada di setiap wilayahnya. Mereka akan memberikan informasi yang lebih jelas kepada ibu-ibu sekalian.

Dalam pembagian KIP, KIS, PKH, dan PMT kali ini, Puan mengatakan betapa beruntungnya masyarakat Kabupaten Sambas yang memperoleh bantuan itu.

“Selain dapat bantuan, bapak, ibu, dan adik-adik juga dapat bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo serta mengemukakan langsung persoalan di daerahnya,” ucapnya.

Penyerahan KIP, KIS, PKH dan PMT bersamaan dengan peresmian Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Aruk. PLBN Terpadu Aruk berdiri di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas. PLBN ini berarsitektur rumah panjang dan bercorak Dayak.

Selain Puan, dalam kesempatan itu Presiden Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, Sekretaris Kabinet Promono Anung, Mendikbud Muhadjir Effendy, dan Menkes Nila F Moeloek. Ant/N-3

What do you think?

Written by virgo

Patung Macan, Kaki Disemen, dan yang Tak Terjelaskan

Tak Usah Ragu Untuk Menikah Meskipun Belum Mapan