in

Debat Pilkada Bisa Ubah Pilihan Masyarakat

Hidayat Nur Wahid

Jakarta, BP

 Wakil Ketua MPR  Hidayat Nur Wahid menilai, debat Pilkada DKI Jakarta menjadi momen krusial untuk meningkatkan elektabilitas  pasangan calon. Karena,  debat merupakan momentum bagi publik untuk melihat kualitas pasangan calon.
“Debat bisa mengubah pilihan masyarakat yang sebelumnya sudah memiliki pasangan calon idaman. Mungkin masyarakat sudah punya pilihan calon. Pemilih Jakarta lebih rasional dan lebih kritis. Kalau ternyata mereka melihat sesuatu yang lebih baik dari calon lain, bukan tak mungkin mereka berubah pikiran,” tegas Hidayat di Gedung MPR RI Jakarta,  Jumat (13/1).
Menurut Hidayat jika  pasanga calon  tidak menguasai permasalahan, masyarakat akan berpikir ulang untuk mencoblos pasangan calon tersebut. Sebaliknya,  jika masyarakat melihat calon gubernur  tak mampu menjawab persoalan di DKI, mereka juga akan berpikir ulang  mencoblosnya.
“Ini memang momen bagi semua calon. Jakarta barometer Pilkada bagi daerah lain dengan pemilih  kritis. Mereka tentu menginginkan calon berkualitas,” jelas Hidayat.
Senator DKI Jakarta, Fahira Idris berharap rangkaian debat yang akan digelar KPUD DKI Jakarta untuk Pilgub DKI Jakarta,  Jumat (13/1)  menghadirkan tema spesifik, fokus dan kekinian terutama terkait persoalan  warga Jakarta.
Dikatakan, tema dan kemasan debat yang menarik,  akan membantu warga Jakarta memutuskan calon layak memimpin Jakarta, dan meningkatkan partisipasi pemilih  Pilkada DKI Jakarta, 15 Februari 2017.
 “Debat harus jadi alat marketing KPU Jakarta untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Makanya bahasan debat harus menarik dan mampu mengurai isu atau persoalan  warga Jakarta. Masa depan proyek reklamasi yang kontroversial sampai kebijakan calon soal penggusuran harus terpapar dalam debat. Ini penting karena  berkaitan langsung dengan hajat hidup warga Jakarta,” tegas Fahira Idris.
 Fahira berharap , debat publik Pilkada Jakarta harus  mampu menjadi panggung  efektif bagi  calon menawarkan gagasan dan menjadi medium bagi rakyat untuk menilai kapasitas calon menyelesaikan berbagai persoalan  warga Jakarta.
“Dari berbagai survei menyebutkan, yang belum menetapkan pilihan mencapi 30 persen dari jumlah pemilih Jakarta. Kalau format dan temanya tepat, saya yakin debat publik bisa menjadi pendongkrak partisipasi pemilih,” papar Fahira. #duk

What do you think?

Written by virgo

Tamu

Bantu Pidie Jaya, Unsyiah Lepas Mahasiswa KKN Tematik