
Lubuklinggau, BP- Sepanjang tahun 2025, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan, mencatat berbagai capaian penting dalam upaya pencegahan, rehabilitasi, dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
Capaian tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BNN Kota Lubuklinggau, AKBP Himawan Bagus Riady, S.Si, dalam rilis resmi pada Senin, 29 Desember 2025.
Bidang Pencegahan
Di bidang pencegahan, BNN Kota Lubuklinggau melaksanakan berbagai kegiatan edukatif dan sosialisasi. Di antaranya Forum Group Discussion (FGD) yang membahas pencegahan penyalahgunaan narkoba, balap liar, dan tawuran antar pelajar, yang digelar pada Jumat, 3 Oktober 2025.
Selain itu, BNN juga menggelar seminar P4GN di kalangan guru Sekolah An-Nida dengan tema pencegahan bahaya narkotika, rokok, minuman beralkohol, serta pencegahan penyebaran HIV/AIDS di kalangan pelajar.
Kegiatan lainnya meliputi monitoring dan evaluasi pelaku usaha serta tempat hiburan terkait implementasi Perda Nomor 5 Tahun 2020 tentang fasilitas pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan serta peredaran gelap narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.
BNN Kota Lubuklinggau juga aktif melakukan penguatan pendidikan anti narkoba secara komprehensif, baik melalui sosialisasi langsung, kegiatan edukasi dalam event komunitas seperti Stand Up Comedy “Pacaklah Aku”, program Super 100 Pelajar bekerja sama dengan Linggau Pos dan Silampari TV, hingga branding sarana publik di KAI, bandara, rumah sakit, klinik, dan Dinas Pendidikan.
Sosialisasi P4GN juga menyasar lingkungan sekolah, seperti SMP dan pondok pesantren, termasuk Ponpes Al-Madani dan Sekolah Islam Terpadu An-Nida. Tujuannya untuk membangun ketahanan diri pelajar dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
Di tingkat masyarakat, sosialisasi P4GN dilaksanakan di sejumlah kelurahan dan Kelurahan Bersinar, antara lain Kelurahan Dempo, Wira Karya, Karya Bhakti, Senalang, dan Lubuk Binjai, dengan fokus membentengi keluarga dari ancaman narkoba.
Penguatan Peran Remaja dan Deteksi Dini
Dalam upaya penguatan ketahanan remaja, BNN Kota Lubuklinggau membentuk Peer Educator Anti Narkoba. Sebanyak 10 pelajar dari OSIS dan Pramuka SMP di Kota Lubuklinggau dilatih sebagai remaja agen perubahan (SIGAB) dan pendidik sebaya. Seluruh peserta dinyatakan negatif narkoba.
Sementara itu, upaya deteksi dini melalui tes urine juga gencar dilakukan, di antaranya terhadap:
- 15 sopir bus menjelang arus mudik Lebaran
- 40 personel Brigif 8/GC dalam rangka HANI 2025
- 20 petugas dan 25 warga binaan Lapas Kelas IIA Lubuklinggau
- 15 Ketua RT Kelurahan Jawa Kanan SS
- 38 personel Kodim 0406 Lubuklinggau
- 27 personel Brigif TP 88/KBK
Seluruh hasil tes urine tersebut menunjukkan hasil negatif.
KIE Digital untuk Generasi Muda
BNN Kota Lubuklinggau juga memaksimalkan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) digital melalui berbagai platform. Kegiatan ini meliputi podcast bertema HANI bersama Podcast KPB (Kasih Paham Bos) melalui live streaming TikTok, podcast bersama mantan pecandu narkoba di kanal YouTube BNN Kota Lubuklinggau, serta podcast edukatif di channel YouTube Koja Kito SMKN 1 Lubuklinggau.
Selain itu, BNN juga menghadirkan podcast bertema “Sumpah Pemuda” bersama Duta Literasi Indonesia 2024 yang juga merupakan siswi MAN 1 Lubuklinggau, serta aktif menyebarkan konten edukasi melalui Instagram, TikTok, YouTube, dan Facebook resmi BNN Kota Lubuklinggau.
Rencana Aksi Daerah dan Kolaborasi
Dalam mendukung P4GN, BNN Kota Lubuklinggau turut mendorong pembentukan regulasi daerah, termasuk penyusunan dan pengesahan Perda serta Rencana Aksi Daerah (RAD) terkait pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan serta peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika.
Berbagai kegiatan sosialisasi juga dilakukan melalui program Jaksa Masuk Sekolah (JMS), penyuluhan hukum, pembentukan Desa Bersinar, serta kampanye anti narkoba, miras, dan penyakit masyarakat bersama Polres Lubuklinggau.
Partisipasi dunia usaha juga dilibatkan melalui pemasangan banner War on Drugs, monitoring usaha pariwisata, kampanye P4GN, serta penyediaan media promosi kesehatan. Kampanye juga digencarkan melalui peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) dan diseminasi informasi lewat media cetak serta radio.
Bidang Pemberantasan dan Dukungan Sarana
Untuk Target Asesmen Terpadu (TAT), BNN Kota Lubuklinggau menargetkan 20 orang, namun hingga 23 Desember 2025 telah melayani 25 orang, melebihi target. Jumlah laporan informasi hingga 10 September 2025 tercatat 16 laporan, yang juga menjadi dasar penyelidikan jaringan narkotika.
Dalam forum komunikasi P4GN, BNN Kota Lubuklinggau menerima satu unit kendaraan roda empat dari Pemerintah Kota Lubuklinggau yang akan difungsikan sebagai Mobil Pojok Konsultasi Keliling (Pokling), diserahkan langsung oleh Wali Kota Lubuklinggau.
Bidang Rehabilitasi
Sepanjang tahun 2025, Tim Rehabilitasi BNN Kota Lubuklinggau mencatat 24 residen korban penyalahgunaan narkoba menjalani rehabilitasi, baik melalui rawat jalan, rawat inap, maupun Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM).
Dari jumlah tersebut, 17 orang menjalani rawat jalan di Klinik BNN, lima orang melalui layanan IBM di kelurahan, dan dua orang menjalani rawat inap. Selain itu, 25 orang mengikuti program pascarehabilitasi.
Residen rawat inap dirujuk ke pusat rehabilitasi di Kalianda, Lampung, dan Lido, Bogor. Mayoritas residen berusia 17–40 tahun, dengan latar belakang pekerjaan didominasi petani, wiraswasta, dan buruh tani.
Pada 2025, target rehabilitasi rawat jalan sebanyak 36 orang, dengan realisasi 17 orang. Target IBM lima residen dan pascarehabilitasi 25 orang telah tercapai. Untuk tahun 2026, BNN Kota Lubuklinggau ditargetkan menangani 15 residen rehabilitasi.
Berdasarkan data, faktor utama penyalahgunaan narkoba umumnya disebabkan pengaruh lingkungan dan kurang harmonisnya keluarga, bukan keinginan pribadi.
Layanan rehabilitasi rawat jalan meliputi tes urine, skrining, asesmen, psikoedukasi, layanan rehabilitasi, serta pemberian obat sesuai kebutuhan medis. Bagi masyarakat yang belum siap datang ke BNN, layanan IBM tersedia di enam kelurahan, yakni Watervang, Cereme Taba, Karya Bhakti, Dempo, Jawa Kanan SS, dan Majapahit.
IBM diperuntukkan bagi kategori ringan, sedangkan kategori sedang dan berat akan dirujuk ke Klinik BNN atau IPWL terdekat di puskesmas.
Berita Serupa