in

Deretan musisi yang ikut “No Music For Genoside” aksi boikot Israel

Jakarta (ANTARA) – Genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina kerap memicu gelombang protes dari berbagai kalangan dunia. Fenomena ini sudah berlangsung sejak Oktober 2023.

Serangan yang disebut sebagai tindakan genosida itu telah menewaskan lebih dari 65 ribu warga Palestina, menyebabkan kelaparan, ribuan rumah hancur, hingga menimbulkan berbagai penyakit.

Protes terhadap aksi Israel tidak hanya datang dari organisasi kemanusiaan maupun masyarakat sipil, tetapi juga dari kalangan musisi dunia. Melalui kampanye bertajuk “No Music For Genoside”, para musisi dan label rekaman internasional menyatakan boikot budaya terhadap Israel.

Dilansir dari laman resmi nomusicforgenoside, kampanye ini melibatkan lebih dari 400 musisi dan label rekaman yang sepakat menghapus karya mereka dari layanan streaming musik di wilayah Israel.

Tujuan kampanye ini untuk memberi tekanan ekonomi dan politik terhadap Israel, serta mendorong label besar seperti Sony, Universal, dan Warner mengambil langkah serupa seperti yang mereka lakukan terhadap Rusia saat menginvasi Ukraina.

Aksi ini juga terbuka bagi musisi dan label di seluruh dunia yang ingin bergabung. Boikot budaya tersebut diyakini mampu memperkuat opini publik internasional terhadap penolakan normalisasi hubungan dengan Israel, sekaligus menolak praktik art-washing yang kerap digunakan untuk mencitrakan negara atau perusahaan yang terlibat pelanggaran hak asasi manusia.

Baca juga: Hamas desak negara Arab dan Muslim boikot politik dan ekonomi Israel

Berikut ini adalah beberapa nama musisi besar yang telah menyatakan bergabung aksi “No Music For Genoside”.

1. Bjork

Musisi asal Islandia ini menyatakan bergabung dalam aksi boikot dan menghapus seluruh lagunya dari Spotify dan Apple Music di wilayah Israel melalui fitur geo-block. Diketahui Bjork merupakan musisi yang aktif menyuarakan isu geopolitik dan telah memiliki 3 juta pendengar bulanan di pelatar musik digital Spotify.

2. Massive Attack

Band legendaris asal Inggris tersebut juga meminta labelnya, Universal Music Group, untuk menghapus seluruh katalog lagunya dari platform streaming di wilayah Israel. Massive Attack telah memiliki hampir 8 juta pendengar bulanan di Spotify dan secara terbuka menyatakan solidaritasnya terhadap Palestina

3. Paramore

Grup musik asal Amerika Serikat ini menghapus semua lagu mereka, termasuk karya solo vokalis Hayley Williams, dari layanan streaming di Israel. Hayley Williams dikenal sering berpartisipasi dalam berbagai kampanye kemanusiaan dan merilis album solo baru “Ego Death at a Bachelorette Party” pada Agustus 2025 yang juga dihentikan distribusinya di Israel.

Baca juga: Ratusan lembaga seni Belanda-Belgia boikot Israel atas perang Gaza

4. Fontaines DC

Band Post Punk asal Irlandia ini juga turut mengikuti kampanye boikot, bahkan Fontaines DC merupakan musisi pendaftar pertama. Fontaines DC telah meminta labelnya untuk mencabut lagu-lagunya di wilayah Israel.

5. Kneecap

Trio hip-hop asal Irlandia ini telah menghapus seluruh lagunya di platform streaming wilayah Israel, sebagaimana musisi-musisi lain yang ikut dalam kampanye “No Music For Genoside”.

6. Enter Shikari

Band post-hardcore asal Inggris ini juga turut berkomitmen dalam kampanye “No Music For Genoside”. Mereka telah menghapus semua lagunya di layanan streaming musik wilayah Israel.

Selain enam nama tersebut, tercatat juga sejumlah musisi dan label lain seperti Primal Scream (Skotlandia), Japanese Breakfast (AS/Jepang), Rina Sawayama (Jepang), Carole King (AS), Amine, 10k, Arca, Amyl and The Sniffers, Ana Tijoux, BADBADNOTGOOD, Ben Howard, Chanel Beads, hingga Bayonet Records.

Hingga saat ini, kampanye “No Music For Genocide” masih terus digelorakan. Gerakan ini mengajak para musisi dan label rekaman di seluruh dunia untuk ikut serta menyuarakan solidaritas.

Bagi musisi yang ingin berpartisipasi, tersedia panduan di laman resmi kampanye tersebut. Di sana telah dijelaskan langkah-langkah untuk memblokir akses karya musik mereka secara geografis, sehingga lagu tidak bisa diputar di platform streaming yang berbasis di Israel.

Baca juga: Ratusan musisi dunia bersatu boikot platform Israel, dukung Palestina

Baca juga: Aqsa Working Group terus serukan pemboikotan produk pendukung Israel

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Ini para bintang yang menang di Seoul International Drama Awards 2025