Untuk menggapai Indonesia Menjadi Lumbung Pangan Dunia, para anggota Dewan Ketahanan Pangan (DKP) diminta segera berkreasi.
“Semua anggota Dewan Ketahanan Pangan perlu punya binaan sesuai potensi di daerah dan keahliannya masing-masing. Jadi, semua harus berkreasi. Dengan demikian, akan mendapatkan hasil nyata yang membanggakan,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, saat memberi pengarahan dalam Rapat Konsolidasi DKP di Jakarta, Jumat (23/2).
Amran Sulaiman juga berharap, agar para anggota DKP dapat memberikan pemikiran-pemikiran dan ide-ide menarik tentang bagaimana menyediakan pangan bagi rakyat.
“Saya sangat senang dan menghargai pemikiran dan ide-ide yang disampaikan, agar pangan kita selalu tersedia dan tidak ada penduduk yang kelaparan,” jelas Amran dihadapan para anggota Pokja Ahli dan Pokja Pemberdayaan DKP.
Menteri Pertanian yang juga Ketua Harian DKP itu, memaparkan berbagai upaya yang telah dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini. Diantaranya, penyempurnaan regulasi, refokusing anggaran pada sektor-sektor produktif, modernisasi pertanian dan sebagainya.
“Dengan modernisasi alat-alat pertanian, saat ini ada 250 ribu anak muda yang berminat dan terjun menjadi petani. Jumlah ini akan terus meningkat, dan diharapkan mencapai satu juta orang pada tahun 2019 nanti,” kata Amran.
Hal ini menurut Amran, karena pertanian semakin menarik anak-anak muda dan harga komoditi pertanian semakin menguntungkan.
Dalam Laporannya, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi yang juga Sekretaris DKP mengatakan, Rapat Konsolidasi DKP bertujuan merumuskan rencana kerja dalam setahun kedepan.
“Anggota DKP sekarang ini 60 persen wajah-wajah baru, dan 40 persen diisi anggota yang sudah eksis selama ini,” ujar Agung.
“Kami yakin tim Pokja yang baru dengan pengalaman dan keahliannya dapat berkontribusi nyata untuk mendukung pemantapan ketahanan pangan nasional, mengevaluasi kebijakan/program yang dilaksanakan Pemerintah, dan memberikan masukan implementatif dan solutif,” ujar Agung.
“Dengan demikian, dapat mempercepat tercapainya target-target pembangunan yang telah ditetapkan Presiden, khususnya di bidang pangan,” tambah Agung.