ACEHTREND.CO, Aceh Besar – Pihak Gegana Polda Aceh mengevakuasi bom mortir yang ditemukan anggota Satpol PP di Desa Lamnga, Kec. Mesjid Raya, Kab. Aceh Besar, Jumat (19/5) sore.
Tim Gegana Sat Brimobda Aceh yang melakukan evakuasi bom mortir itu dipimpin oleh brigadir Sanusi. Saat ini bom mortil tersebut telah di amankan dan di bawa oleh pihak Jibom Gegana Polda Aceh ke Detasemen Gegana Sat Brimobda Aceh.
Bom mortir zaman Jepang berukuran 17×5 cm itu ditemukan anggota Satpol PP, Mahendra (35). Sehari sebelumnya, Mahendra pada sore hari menggali tanah di seputaran rumahnya untuk membuat pagar.
Pada saat menggali di kedalaman 40 cm, Mahendra menemukan benda aneh dan keras lalu ia menggalih lagi untuk mengambil benda tersebut. Setiba di atas tanah Mahendra merasa benda tersebut berbentuk bom mortil.
Pada sore itu juga Mahendra menghubungi anggota Polsek Krueng Raya, untuk melaporkan penemuan benda tersebut. Setiba di TKP personil Polsek Krueng Raya langsung menghubungi anggota Brimop Ujong Batee untuk proses evakuasi bom mortil tersebut.
Personil Brimop Ujong Batee Bripka Jolpikar lalu mengubungi komandannya untuk meminta petunjuk proses evakuasi bom tersebut. Rupanya, sesuai SOP bom tersebut tidak bisa di evakuasi pada malam hari.
Pada 2007, ratusan mortir peninggalan zaman Jepang juga pernah ditemukan di kawasan Dusun Krueng Doy Desa Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh, Jumat (20/04/2007). Mortir-mortir ini ditemukan seorang tukang bangunan ketika hendak membuat fondasi rumah di kawasan tersebut.
Dikabarkan saat itu, mortir-mortir itu memiliki 3 ukuran. Mortir dengan ukuran diameter 40 mm sebanyak 150 buah, tetapi hanya dua yang aktif, mortir diameter 60 mm sebanyak 172 buah dan mortir dengan ukuran diameter 80 mm sebanyak 73 buah.