Tokoh Penggerak Pariwisata Sumbar M Zuhrizul menyampaikan ke depan ada empat pilar tren wisata dunia yang harus jadi fokus bersama mengawalnya. Pertama, wisata berbasis edukasi, konservasi, pemberdayaan ekonomi lokal dan investasi ramah lingkungan.
Hal itu disampaikannya pegiat wisata yang sudah 12 tahun berupaya menggerakkan pariwisata Sumbar itu, dalam diskusi yang digelar Forum Minang Maimbau di Balai Sidang Bung Hatta, Bukittinggi 27-28 Januari 2023.
Untuk wisata edukasi, Zuhrizul menjelaskan bahwa wisatawan ingin mendapatkan pembelajaran dalam berwisata dengan daya tarik desa wisata, geopark dan wisata tematik jejak tokoh-tokoh Minangkabau, sejarah perjuangan di Sumbar dan jejak ulama Minang yang menarik di kunjungi wisatawan.
Kedua, menurutnya, adalah pariwisata berbasis konservasi. Wisatawan dan masyarakat terus menjaga kelestarian lam dan budaya. “Karena itulah pariwisata yang digemari ke depan,” imbuhnya.
Ketiga, wisata berbasis pemberdayaan ekonomi lokal. Masyarakat terlibat langsung dalam pengelolaan kawasan wisata dan menjadi pelaku wisata. “Keempat, investasi yang ramah lingkungan dan tidak merusak tatanan budaya yang sudah menjadi cara hidup masyarakat agar keberlanjutan pariwisata terjamin untuk generasi sumbar ke depan,” kata Zuhrizul.
Zuhrizul yang juga Koordinator Pengembangan Desa wisata Sumbar mengatakan empat pilar itu dibungkus oleh falsafah hidup berdasarkan Adat Basamdi Syarat, Syarat Basandi Kitabullah (ABSSBK).
“Untuk mengemas semua pikiran, ide dan gagasan, Pemprov Sumbar akan membuat Road Map Pariwisata Sumbar tahun ini. Dalam road map nanti akan ditetapkan segmen pariwisata Sumbar, fokus aksesibility yang terintegrasi perjalanan wisata antar kabupaten dan kota serta SDM,” jelas Zuhrizul.
Dengan begitu, maka bisa tergambar apa yang harus disiapkan stakeholder sesuai dengan target pasar yang disasar serta strategi promosi efektif seperti apa yang akan dibuat ke target pasar wisata Sumbar yang sudah di tetapkan.
Misalnya, kata dia, sumbar menetapkan Timur Tengah sebagai segmen pasar wisata, maka semua kekuatan pariwisata harus di siapkan terkait apa yang disukai wisatawan dari negara-negara tersebut atau wisatawan asia. “Maka amenity disiapkan untuk wisatawan Asia,” jelas tokoh pariwisata yang dikenal dengan panggilan Mak Etek Zul itu.
Selain Zuhrizul, dalam diskusi yang dimoderatori Ketua Forum Minang Maimbau Firdaus HB itu, hadir sebagai narasumber Budayawan Edy Utama, Sekretaris LKAAM Sumbar Jasman Rizal dan Perantau Minang Dirwan Darwis.
Forum Minang Maimbau yang menggelar diskusi merupakan perhimpunan para tokoh-tokoh Minang baik di rantau maupun di ranah. Diskusi ini dalam upaya menghimpun pikiran dan ide untuk kemajuan Sumbar ke depan, termasuk sektor pariwisata.
“Kegiatan ini akan rutin diadakan dan dikemas besok dengan hiking bersama ke Desa Wisata Sikabu di Kabupaten Limapuluh Kota,” katanya.
Ketua Pelaksana Hiking Riza Falevi mengatakan kegiatan ini diadakan yang ketiga kalinya guna terus menjalin silahturahmi antara tokoh rantau dan ranah.(rel)