in

Diduga Menyimpang, Warga Bakar Kafe Cinta Fitri

Ribuan warga berkumpul di Kelurahan Talang, Kecamatan Payakumbuh Barat untuk membakar kafe Cinta Fitri (CF), Sabtu(21/1) sekitar pukul 22.00. Tempat berupa kafe dan karaoke itu, disinyalir kerap beroperasi hingga larut malam dan menerima tamu laki-laki dan perempuan seperti hal lokasi transaksi prostitusi.

“Warga sebenarnya sudah lama resah dengan keberadaan kafe CF ini, sudah seperti tempat transaksi “poyok” prostitusi saja. Tamunya juga ramai. Kadang buka sudah sangat larut malam,” ucap Kiral, 34, dan Ipit, 35, dibenarkan warga lainnya di Kelurahan Talang, kamarin malam.

Menurut warga lainnya, kafe berukuran sekitar 5 x 7 meter yang terbuat dari material kayu itu, sebelumnya juga sudah pernah di rusak warga dengan menumbangkan bangunan lesehan yang berada disisi kiri bangunan utama. 

Kejadian itu akhirnya membuat kafe CF dicabut izin operasinya karena sudah meresahkan ketika tahun 2016 lalu.

Sayangnya, setelah emosi warga mereda beberapa hari kemudian kafe kembali menerima tamunya dan beroperasi seperti semula. Sementara warga sedikit sungkan, karena sebelumnya harus menyelesaikan persoalan hingga dipanggil beberapa kali untuk proses penyelesaian.

“Ya, banyak warga  yang akhirnya ragu untuk kembali melakukan teguran, meski sebenarnya sangat resah,” tambah salah seorang warga lainnya yang minta tidak usah disebutkan namanya.

Dalam kerumunan masa yang ramai, Kapolsek Kota Payakumbuh, Kompol Russirwan didampingi Kepala Kelurahan Talang,  Gusmardi dan Camat Payakumbuh kewalahan menenangkan massa. Kompol Russirwan memberikan arahan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran.

“Mari kita sepakati untuk tidak membakar tempat ini. Namun kita berjanji mulai hari ini akan dipasangi garis polisi,  sebagai tanda kafe tidak dibolehkan beroperasi selamanya,” kata Kapolres Payakumbuh AKBP Kuswoto via telepon genggamnya disampaikan Kapolsek Kota, Kompol Rusirwan kepada kerumunan warga.

Namun warga yang sudah tersulut emosi tidak bisa lagi menahan diri untuk melakukan pembakaran. Alhasil lemparan batu pada atap kafe menambah antusiasnya warga untuk melakukan pembakaran. Beruntung hanya sebuah bangunan lesehan memanjang yang ada disisi kafe jadi bulan-bulanan.

“Apa ini, jangan takut kalian. Kafe ini sudah merusak dan meresahkan kita di kampung ini,” sulut ibu-ibu dari berbagai sudut keramaian meneriakkan untuk membakar kafe yang diduga sebagai tempat maksiat itu.

Sebelum api sempat menjalar kebangunan utama, empat unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi untuk memadamkan api. Barulah warga berangsur meninggalkan lokasi sekitar pukul 23.00.

Kepala Kelurahan Talang, Gusmardi menyampaikan, puncak keresahan warga tersebut disebabkan salah seorang warga sebut saja Bunga, 22 warga Nagari Sungai Beringin yang menjadi korban perkosaan di lokasi tersebut, Jumat (20/1) sekitar pukul 23.45.

“Inilah salah satu pemicu terjadinya amukan masa terhadap kafe Cinta Fitri. Perempuan yang menjadi korban tersebut, mengalami luka serius pada bagian kelaminnya hingga dirawat di RUSD Adnaan WD Payakumbuh dengan 6 jahitan. Diduga pelakunya sekitar 7 orang yang merupakan pengunjung kafe tersebut,” terang Gusmardi. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

85 Persen Bangunan Pasar Ludes

Duka Senen dan KPK