Satu orang warga Kabupaten Kepulauan Mentawai terluka saat gempa magnitudo 6,1 mengguncang, Minggu (11/9/2022). Gempa yang berpusat di 147 km Barat Laut Kabupaten Kepulauan Mentawai itu juga membuat warga melakukan evakuasi secara mandiri ke lokasi ketinggian.
Informasi yang dihimpun wartawan Padang Ekspres Arif di Mentawai, gempa pagi tadi membuat seorang warga Siberut bernama Darna terluka dengan empat jahitan di kepala setelah tertimpa kayu.
“Ketika gempa pagi tadi, Buk Darna sedang memasak. Saat berusaha keluar rumah untuk menyelamatkan diri, tiba-tiba di pintu keluar ada kayu jatuh dan langsung mengenai kepala si ibu,” ujar dr Syaiful, salah seorang petani dan relawan bencana di Betaet, Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat, Mentawai.
Syaiful menambahkan, saat ini Darna yang berusia 45 tahun sedang ditangani petugas medis. “Sudah dijahit empat jahitan di kepala dan diperban,” imbuhnya.
Selain korban luka, gempa juga memicu evakuasi warga secara mandiri ke daerah ketinggian, terutama yang tinggal di daerah Siberut. Mereka beramai-ramai pergi menggunakan sepeda motor. Ada juga warga sakit yang dibawa dengan gerobak.
“Kondisi warga Muara Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara mengungsi ke daerah perbukitan di perkampungsn Tamairang,” ujar Arif.
Berdasarkan data BMKG, gempa berkekuatan 6,1 magnitudo itu terjadi sekitar pukul 06.10 WIB di 1.18 Lintang Selatan dan 98.53 Bujur Timur atau 147 km Barat Laut Kabupaten Kepulauan Mentawai pada kedalaman 10 Km. “Gempa ini tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG di akun Twitternya.
Tidak beberapa lama kemudian, terjadi gempa kedua berkekuatan 5.4 magnitudo pukul 06:24 WIB, berlokasi 146 km Barat Laut Mentawai pada kedalaman 11 Km. Gempa ini, menurut BMKG juga tidak berpotensi tsunami.
Gempa tersebut juga terasa cukup kuat dan berdurasi lama di Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan. (esg)