ZonaSatu.com – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo menyebut kasus skandal korupsi e-KTP melibatkan nama-nama besar. Bahkan akan terjadi gejolak politik bila kasus tersebut diproses. Baca: Kasus e-KTP Melibatkan Nama-Nama Besar, KPK Harap Tak Terjadi Guncangan Politik
Saat ini, nama mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum disebut-sebut terlibat dalam kasus korupsi e-KTP. Melalui tulisan yang dikirim kepada “Sahabat Anas”, Anas membantah keterlibatannya dalam kasus tersebut.
“2. Terkait dng kasus ektp, katanya nama saya juga tersebut di dalam bagian dakwaan. Entah apa persisnya. *abah,” tulis Anas di akun Twitter @anasurbaningrum dalam tweet berseri, Rabu (8/3).
Anas dituduh menerima aliran dana korupsi e-KTP. Padahal, lanjut Anas, faktanya itu tidak ada. Menurut Anas, ada orang yang dendam kepadanya atau pesanan pihak lain atas tuduhan tersebut. Namun, Anas tidak menyebut nama orang yang dimaksud.
“4. Sejauh tentang saya, keterangan dari “orang itu” adalah refleksi dendam atau (mungkin) pesanan pihak lain. *abah,” kata Anas.
Orang yang dicurigai Anas itu juga pernah memerintah anak buahnya agar memberi keterangan bohong di persidangan, demi untuk menyudutkan posisinya.
“5. Bahkan banyak anak buahnya yg dipaksa untuk bikin keterangan bohong, demi menyudutkan saya. *abah,” lanjutnya.
Anas mengingatkan kembali kasus yang menjeratnya, yakni kasus Hambalang. Orang itu pula menurut Anas yang membuat cerita fiksi untuk menjeratnya.
“6. Dulu, pada apa yg disebut sbg “kasus Hambalang”, betapa banyak “orang itu” bikin cerita fiksi yg dikarang2. *abah”, kicau Anas.
Untuk itu, Anas meminta kepada orang yang dimaksud, untuk menghentikan fitnah. Sebab fitnah akan kembali kepada pelakunya.
“7. Sudahlah, lbh baik berhenti bikin fitnah2. Tidak ada gunanya. *abah.
8. Hukum alam bilang : setiap butir fitnah akan kembali kepada pelakunya. Kapan, itu hanya soal waktu. *abah,” tegas Anas. (zs/ren)