Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Sumbar, Hidayat akhirnya membatalkan kunjungan kerja bersama anggota DPRD lainnya ke Jerman. Menurut Ketua Komisi V itu, alasan dari pembatalan keberangkatan itu, karena tidak mendapat restu dari ibunya.
“Alasannya mungkin subyektifitas, saat saat minta izin sama ibu, beliau melarang. Kalau sudah ibu yang bicara, saya tidak sanggup melanggarnya,” ujarnya dalam konferensi pers di Gedung DPRD Sumbar, kemarin (5/10).
Ia menambahkan, pembatalan keberangkatannya ini sama sekali bukan karena dirinya terpengaruh dengan penolakan yang bermunculan seiring adanya rencana keberangkatan DPRD untuk kunker ke luar negeri. Sedari awal, ia yakin berangkat karena ia melihat ada agenda diplomasi kebudayaan yang berujung pada promosi wisata Sumbar selama kunjungannya ke Jerman.
“Saya pribadi mulanya siap berangkat, karena kunjungan ini saya lihat strategis dan akan ada untungnya untuk Sumbar. Ini juga adalah kunjungan kerja mendampingi organisasi perangkat daerah (OPD), bukan studi banding DPRD. Secara konstitusi ada hak anggota DPRD minimal satu kali kunjungan selama satu kali masa sidang. Namun karena ibu saya meminta, jangan. Maka saya putuskan tidak jadi berangkat,” jelasnya.
Dengan adanya pembatalan keberangkatan tersebut, Hidayat mengaku siap menerima konsekuensi administrasi dari keputusan yang ia ambil. Apakah nanti disuruh mengembalikan atau mengganti pembiayaan yang mungkin telah terpakai untuk proses administrasi, maka ia mengaku siap untuk mempertanggung jawabkannya.
Sekretaris DPRD Sumbar (Sekwan) Raflis menyebut dipastikan sebanyak 3 orang anggota DPRD yang ikut dalam kunjungan kerja ke Jerman. Yakni, Afrizal Ketua Komisi III, Novrizon Sekertaris Komisi II dan Ismunandi Sofyan Sekertaris III DPRD Sumbar.
Dan anggaran yang dikeluarkan dari Kunker kali ini yakni Rp 58 juta untuk masing-masingnya.
’’Anggaran tersebut sudah sesuai dengan aturan dan standar yang telah ditetapkan. Dan transparansi anggaran tersebut dapat dipertanggung jawabkan,’’ jelasnya.
Menurutnya, agenda anggota dewan keluar negeri bukanlah untuk pelesiran melainkan untuk menjalankan fungsi pengawasan. Dua organisasi pemerintah daerah (OPD) Pemprov yaitu Dinas kebudayaan dan Pariwisata akan mengikuti pameran ANUGA food Fair 2017 di Cologne Jerman 7- 11 Oktober 2017.
”Dalam acara tersebut diperkirakan akan hadir 7,200 peserta dari 100 negara. Hal tersebut sangat strategis untuk pengembangan pariwisata serta investasi di Sumbar,” katanya.
Pameran ANUGA merupakan suatu ajang yang paling berpengaruh dalam industri makanan dan minuman internasional. Adapun keuntungan yang didapat pada acara tersebut adalah mempromosikan produk berkualitas Sumbar, promosi wisata kuliner Sumbar, promosi investasi industri bidang makanan, temu bisnis buyer pontensial mancanegara dan promosi budaya.
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Keuangan DPRD Sumbar Rismunandi menuturkan, anggaran yang dipakai untuk perjalanan keluar negeri memang ada dalam APBD, namun tidak semuanya dapat dipakai karena harus ada rekomendasi Menteri Dalam Negeri. “Saat ini, anggaran yang dialokasikan untuk perjalanan ke Jerman yaitu Rp, 4,8 . Untuk itu, hal tersebut harus diluruskan. Karena ada berbagai riak yang bermunculan di luar,“ katanya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.