Palembang (ANTARA) – Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan menyalurkan 150 ton beras melalui operasi pasar (OP) di 30 pasar tradisional sejumlah kabupaten dan kota yang mulai dilakukan secara bertahap sejak awal Oktober 2022 ini.
“Mekanisme pendistribusian beras murah tersebut melibatkan instansi terkait, mulai dari instansi pemerintah kabupaten/kota dan kepala pasar tradisional,” kata Kepala Dinas Perdagangan Sumsel A Rizali, di Palembang, Senin.
Dia menjelaskan, untuk tahap awal, 150 ton beras subsidi disalurkan sepanjang Oktober ini, dengan per paketnya berisi 10 kilogram beras.
Dalam kegiatan operasi pasar tersebut, masyarakat bisa membeli beras dengan harga murah hanya Rp5.000 per kilogram atau diberikan subsidi hingga Rp6.000/kg.
Penentuan beras sebagai kebutuhan pokok yang harus disubsidi karena selisih kenaikan harganya sangat tinggi dibandingkan kebutuhan pokok lainnya.
Berdasarkan pertimbangan kondisi tersebut ditetapkan melalui SK Gubernur No.706 /KPTS/Disdag/2022 Tanggal 27 September 2022, akhirnya ditentukanlah beras sebagai kebutuhan pokok yang wajib disubsidi melalui program subsidi kebutuhan pangan dampak kenaikan BBM dari pemerintah pusat.
Alokasi dana pada program subsidi kebutuhan pangan melalui operasi pasar tersebut totalnya mencapai Rp19 miliar, kata Rizali.
Sementara sebelumnya Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya menjelaskan bahwa untuk mengatasi kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat dampak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu, pihaknya mendorong Dinas Perdagangan gencar melakukan kegiatan operasi pasar.
Salah satu strategi untuk mengendalikan inflasi di provinsi ini dengan menggencarkan kegiatan operasi pasar murah sembako yang telah berjalan sejak awal Oktober 2022.
Tim Dinas Perdagangan bersama mitranya sepanjang Oktober 2022 secara bertahap menggelar operasi pasar beras murah di 30 pasar tradisional dalam Kota Palembang dan sejumlah daerah lainnya.
Kegiatan operasi pasar beras tersebut dilakukan untuk mengendalikan laju inflasi di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu.
“Sekarang ini baru OP beras murah yang dilakukan, jika perkembangan harga sembako terus bergerak naik akan dilakukan operasi pasar kebutuhan pokok lainnya seperti minyak goreng dan gula pasir,” ujar Wagub Mawardi.