Palembang (ANTARA) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan menyiapkan antisipasi untuk menekan lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah itu.
Kepala Dinkes Sumsel Trismarwan di Palembang, Selasa, mengatakan untuk mengantisipasi lonjakan kasus DBD pihaknya membagikan larvasida ke kabupaten dan kota.
Dinkes Sumsel mencatat pada periode Januari hingga Oktober 2024 sebanyak 36 orang meninggal karena DBD.
Untuk kasus tertinggi itu terjadi di Palembang, ada 14 orang yang meninggal dunia karena DBD, kemudian di Musi Banyuasin (Muba), serta Banyuasin.
“Kami sudah memberikan surat edaran ke kabupaten kota, nanti juga akan dibagikan larvasida atau abate,” katanya.
Ia menjelaskan larvasida tersebut akan ditabur di kolam, bak mandi, atau tempat yang berpotensi berkembangbiak nyamuk aedes aegypti.
“Kami minta masyarakat untuk melakukan 3M+, yakni mengubur, membuang dan juga menutup, serta membersihkan tempat – tempat yang menjadi sarang – sarang nyamuk, serta melakukan pembersihan lingkungan dua atau tiga kali seminggu, terutama di rumah sendiri untuk menerapkan hidup bersih dan sehat,” jelasnya.
Trismarwan mengatakan pihaknya juga meminta masyarakat untuk pengaktifan juru jentik nyamuk (jumantik) baik di masyarakat maupun di sekolah.
“Jumantik ini untuk melihat jentik – jentik nyamuk tadi, kalau ada genangan diberikan obat sehingga nyamuk/jentik itu akan mati,” kata dia.