Kamis, 1 Februari 2018 15:12 WIB
BLANGPIDIE – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat Daya (Disdikbud Abdya), Jauhari SPd, berjanji pihaknya akan mendampingi 19 korban pelaku sodomi.
“Inysa Allah belasan korban ini akan kita dampingi dan rehabilitasi,” ujar Plt Kadisdikbud Abdya, Jauhari SPd saat berdialog dengan dewan guru para korban di salah satu SMPN di Blangpidie.
Karena, sambungnya, jika para korban itu tidak didampingi secara psikologis, dikhawatirkan selain berdampak pada terganggunya psikologis korban, bahkan tidak tertutup kemungkinan suatu saat korban akan menjadi pelaku. Untuk itu dibutuhkan penanganan psikologis secara terukur pada korban. “Jangan sampai mereka minder hingga psikologis ikut terganggu,” sebutnya.
Untuk itu, ia meminta kepada pihak sekolah dan lingkungan tempat para korban tinggal agar tidak malah mengucilkan para korban. Selain itu juga berusaha menutupi identitas para korban, hingga mereka bisa bebas menjalani kehidupan secara normal.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pria paruh baya, MA (40), yang telah memiliki istri dan dua anak, Senin (29/1) malam dicokok personil Satpol PP dan WH Kabupaten Abdya. Kasus yang membelit pria yang juga menjabat sebagai Sekdes salah satu gampong di Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan itu, benar benar membuat semua pihak geleng kepala.
Lelaki MA dilaporkan telah melakukan kejahatan seksual berupa sodomi berantai. Korbannya juga tak tanggung-tanggung mencapai 19 orang, seperti diakui pihak Polres Abdya yang kini sedang menangani kasus tersebut.
MA ditangkap oleh sebuah tim Personil Satpol PP dan WH di rumah mertuanya, Senin (29/1) malam, pada salah satu gampong dalam wilayah Kecamatan Blangpidie, Abdya. Disebut sebut, MA dicokok tak lama kembali ke rumah dari kebun tebunya, yang ditengarai sering dijadikan sebagai lapak maksiat sodomi.(c50)