Distribusi Bantuan Nelayan Semarang Kurang Tepat Sasaran
SEMARANG – Bantuan dari pemerintah akibat dampak pandemi COvid-19, hingga saat ini belum menyentuh para nelayan di Kota Semarang, Jawa Tengah. Kalaupun ada bantuan khusus diperuntukkan bagi nelayan, distribusinya kurang tepat sasaran.
“Bantuan yang khusus untuk nelayan, distribusinya kurang tepat sasaran. Seperti program Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang merupakan bantuan berupa BBM bersubsidi. Bantuan tersebut dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah dan disalurkan oleh Dinas Perikanan Kota Semarang,” kata Ketua DPD Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kota Semarang, Slamet Ari Nugroho saat diskusi “Dampak Covid-19 Terhadap Nelayan Kota Semarang” via aplikasi online, di Kota Semarang, Jawa Tengah Rabu (29/4).
Menurutnya, KNTI mendapat aduan banyak nelayan yang seharusnya mendapat bantuan tetapi malah tidak dapat. Mirisnya, ada warga pesisir yang bukan nelayan justru mendapat bantuan, dengan modus meminjam kapal sebagai salah satu syarat penerima bantuan.
“Sehingga banyak sekali laporan ke kami, pada komplain,” kata dia.
Sementara , Kepala Dinas Perikanan Kota Semarang Nur Kholis mengatakan, bantuan JPS telah didistribusikan kepada Kelompok Usaha Bersama (KUB) nelayan yang ada di Kota Semarang.
“Kami serahkan ke pengurus KUB-nya. Itu yang menerima. Dia yang akan menyerahkan ke nelayan-nelayan mana yang layak mendapat bantuan,” jelasnya.
Disamping itu, bantuan yang dianggarkan dari DKP Jateng sifatnya terbatas. Saat ini jumlah nelayan di Kota Semarang mencapai 1.182 orang. Sementara alokasi bantuannya hanya kurang dari 100 orang.
“Sehingga bantuan ini baru menjangkau 10 persen dari total nelayan. Sehingga memang belum menyentuh seluruh nelayan di Kota Semarang,” ujar dia.
Pihaknya terus berupaya memberikan berbagai alternatif solusi supaya nelayan tetap survive di tengah situasi Covid-19. SM/AR-3