in

Djokovic melaju ke final Wimbledon, catatkan final ke-35 di Grand Slam

Jakarta (ANTARA) – Novak Djokovic melaju ke final Wimbledon untuk kesembilan kali setelah sang juara bertahan menaklukkan Jannik Sinner sekaligus mencatatkan rekor final tunggal ke-35 di Grand Slam, Jumat.

Djokovic yang sedang dalam mood bertarung melawan Sinner sempat berdebat dengan wasit dan mengejek penonton selama pertandingan.

Dia akhirnya memenangi pertandingan 6-3, 6-4, 7-6 (7/4) yang membawanya lebih dekat ke gelar Wimbledon kedelapan untuk menyamai rekor saat ini.

“Semifinal akan selalu sangat intens. Mungkin skor tidak memberikan gambaran dari apa yang terjadi di lapangan,” kata Djokovic, seperti disiarkan AFP.

Petenis berusia 36 tahun itu akan menghadapi petenis nomor satu dunia Carlos Alcaraz atau unggulan ketiga dari Rusia Daniil Medvedev di final Wimbledon kelimanya secara beruntun pada Minggu (16/7).

Petenis berusia 36 tahun itu akan mencatatkan delapan gelar Wimbledon untuk menyamai rekor Roger Federer jika ia memenangi gelar kelima berturut-turut di lapangan rumput All England Club.

Pencapaian terbaru Djokovic — rekor final ke-35 di Grand Slam — membawanya melewati legenda Amerika Chris Evert, tetapi ia memiliki prestasi yang lebih signifikan jika memenangi Wimbledon.

Baca juga: Ons Jabeur atasi perlawanan Sabalenka untuk lolos ke final Wimbledon

Dengan 23 gelar tunggal Grand Slam yang dia catatkan hingga saat ini, petenis nomor dua dunia itu bertekad untuk menyamai rekor 24 gelar sepanjang masa Margaret Court.

Djokovic telah memenangi Australian Open dan French Open musim ini saat ia mengejar untuk menyapu bersih Grand Slam dalam satu tahun, dengan US Open yang akan datang pada Agustus.

Unggulan kedelapan asal Italia Sinner (21) nyaris meraih kemenangan mengejutkan atas Djokovic di perempat final Wimbledon tahun lalu sebelum petenis Serbia itu bangkit dari ketertinggalan dua set untuk menang.

Namun, pada pertandingan kali ini, Djokovic memegang kendali sejak awal saat ia merebut set pertama dengan mudah.

Setelah mematahkan servis pada gim ketiga set kedua, Djokovic mendapat masalah dengan wasit Richard Haigh.

Ofisial Inggris itu mengambil satu poin dari Djokovic pada gim keempat karena menilai petenis tersebut membuat suara yang mengganggu setelah melakukan pukulan dan tepat saat Sinner hendak memukul bola.

Djokovic yang marah mendatangi wasit untuk bertanya “apa yang kamu lakukan?”.

Haigh kembali membuat kesal Djokovic beberapa saat kemudian ketika memberi peringatan karena terlalu lama melakukan servis.

Namun, Djokovic memulihkan keseimbangan mentalnya untuk memenangi set kedua.

Setelah menyelamatkan dua set poin di set ketiga, Djokovic menanggapi dukungan penonton untuk Sinner dengan membuat gerakan menangis sarkastik ke arah tribun.

Djokovic tertawa terbahak-bahak kepada para pendukung Sinner saat dia memenangi tie-break set ketiga untuk meraih kemenangan yang membawanya mencetak sejarah.

Baca juga: Vondrousova kalahkan Svitolina untuk amankan tempat di final Wimbledon
Baca juga: Aldila Sutjiadi kandas di semifinal ganda campuran Wimbledon

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2023

What do you think?

Written by Julliana Elora

Ganda putra Indonesia tersisa Zidane/Kleopas pada semifinal BAJC

Wakil Wali Kota Palembang ingatkan ASN jaga netralitas pada Pemilu 2024