Suasana shalat Jumat di lantai II Masjidil Haram. ( Repro/ WSP /H Dedi Sahputra/C )
MAKKAH ( Berita ) : Khatib Shalat Jumat di MasjidilHaram mendoakan umat muslim Rohingya di Myanmaragar dilindungi Allah SWT, Jumat (7/9). Khatib Syaikh Khalid Al Ghamdi juga meminta agar musuh-musuh Allahdibinasakan, Demikian Laporan H Dedi Sahputra Dari Makkah.
Doa yang diaminkan ribuan jamaah haji tersebut juga mendoakan umat muslim di Irak agar diberi perlindungan-Nya. “Tolonglah para Mujahidin yang berjuang dan jadilah Engkau pelindung bagi mereka,” doanya diujung khutbah.
Umat muslim khususnya di Myanmar kini tengah menghadapi tekanan bahkan pengusiran dan pembunuhan dari penguasa di sana. Akibatnya banyak sudah umat Islam yang menjadi korban juga terjadi eksodus keluar dari kampung halaman karena tekanan dari pemerintahannya sendiri.
Hal ini menjadi perhatian para jamaah haji dari seluruh dunia yang tengah berkumpul di Tanah Haram dalam rangka pelaksanaan ibadah haji. Doa yang merupakan senjata bagi orang beriman adalah perantara antara seorang hamba dengan Allah Swt.
Doa juga kepada para pemimpin serta para ulama yang tetap menghindari pertikaian di tubuh umat Islam dunia. Mereka melindungi umat Islam dari para pemimpin penyesat yang mengikuti hawa nafsu. Pada bagian lain khatib menegaskan, orang yang menunaikan ibadah haji tahun ini adalah mereka yang mendapat undangan Allah SWT. “Allah yang telah menggerakkan kalbu kalian. Dia juga yang mempermudah perjalanan kepada kalian,” sebutnya.
Dia juga mengingatkan prinsip haji adalah penyerahan diri total kepada Allah dan Rasul.“Kalbu hanya kepada Allah saja, maka Allah akan menyelamatkan. Namun hanya orang yang berakal yang dapat menerima pelajaran,”tandas Syaikh Khalid Al Ghamdi.
Ditegaskan, kalbu yang lurus hanya pada Allah saja, inilah yang terbebas dari syirik, animisme, dan syahwat dan tidak menentang Allah SWT dengan syubhat yang palsu dan bid’ah yang sesat. “Mereka adalah hamba-hamba-Nya yang terbimbing,” tegasnya.
Cirinya adalah mereka tidak marah, tidak resah untuk melepaskan diri dari syirik, animisme, dan syahwat. Sebaliknya kalbu yang mati akan keras dan tertutup. Kalbu seperti ini akan menyerap syubhat dan syahwat. “Keimanan tidak tetap di kalbu seperti ini,” ujarnya.
Dengan menyerap fitnah, syahwat dan syubhat di kalbu ini, maka menyimpanglah akidahnya dan merusak peribadatan seorang hamba.“Kalbu yang hitam seperti mangkuk telungkup yang tidak mengenal kebaikan,” katanya. ******