ACEHTREND.CO,Bireuen- Udara dingin yang menusuk tulang membuat lapar menyerang tanpa basa basi. Begitu ia hendak memarkirkan mobil di depan sebuah warung, telepon selularnya berdering. Ia membatalkan niat untuk makan karena ada pasien yang membutuhkan pertolongan.
Dokter adalah profesi yang ia geluti semenjak dulu. Ia tahu bahwa apa yang menjadi pilihannya saat studi hingga bekerja, merupakan sesuatu yang luar biasa. Karena dibalik citra mentereng, dokter adalah profesi yang tidak mengenal waktu dalam bekerja.
Dokter Purnama Setia Budi, Sp.OG, spesialis kandungan yang bertugas di Rumah Sakit Umum Avicenna,Bireuen, benar-benar sibuk semenjak 1 hingga 5 Syawal 1438 Hijriah. Ia harus melupakan nikmatnya berhari raya di rumah bersama keluarga. Karena selama lima hari tersebut ia melayani proses kelahiran sekitar 40 bayi. Ada yang melalui persalinan normal, ada pula yang harus seksio secaria alias operasi. Dalam limit itu pula, ada kelahiran bayi kembar, serta ada juga “giant baby” yang lahir dengan bobot 4,7 kg. Itu ditambah lagi dengan pasien rawat jalan yang jumlahnya tidak terhitung dengan jemari.
“Pasiennya juga berasal dari luar kota seperti Pidie, Pidie Jaya dan Aceh Tengah. Saya harus standby 24 jam. Bila pun ingin keluar, waktunya sangat singkat. Bahkan terkadang saya harus menunda makan hanya demi menjalankan tugas,” ujar dokter muda nan bersahaja yang pada Pilkada lalu maju sebagai Calon Wakil Bupati Bireuen berpasangan dengan Teungku H. Muhammad Yusuf A. Wahab, Jumat (30/6/2017).
Kepada aceHTrend, dokter muda tersebut bercerita bahwa lebaran Idul Fitri kali ini, ia tidak sempat berlebaran di rumah. Banyak tamu yang datang bersilaturahmi, terpaksa tidak sempat berjumpa, karena kesibukannya menjalankan tugas. Bahkan, anak dan istrinya pun tak sempat ia temani pada lebaran kali ini.
“Terkadang ada rasa bersalah. Tamu datang jauh-jauh hanya untuk silaturahmi, eh sayanya tak bisa berjumpa. Bila ada waktu luang, saya sempat-sempatnya bertemu. Tapi tentu tidak maksimal. Atas semua itu saya minta maaf. Lebaran kali ini saya lewati di dalam ruang operasi,” ujarnya sembari berucap syukur bahwa ia masih diberikan kesempatan melayani warga yang membutuhkan keahliannya.
Lalu bagaimana perasaannya saat berada di ruang operasi? ” Sebagai manusia biasa, saya selalu berdoa kepada Allah agar diberikan yang terbaik. Saya ingin melihat senyum di wajah siapapun. Proses kelahiran bayi adalah hal yang sangat istimewa bagi setiap orang,” ujarnya.
Menurut lelaki yang akrab disapa dokter Pur, melahirkan bayi bukanlah peristiwa medis biasa. Karena saat melahirkan, seorang ibu dalam keadaan hidup atau mati. ” Melahirkan bayi adalah perjuangan yang sangat luar biasa. Tidak mudah dan tidak enak. Seorang ibu yang melahirkan mempertaruhkan segalanya, termasuk kehidupannya sendiri. Untuk itu, bagi suami, jaga dan sayangi istri Anda. Bagi anak, jangan pernah sakiti ibumu. Sebagai dokter kandungan, saya adalah saksi bahwa melahirkan bukan sesuatu yang biasa. Melahirkan adalah peristiwa istimewa yang penuh perjuangan,” imbuhnya.