” data-medium-file=”https://i0.wp.com/beritapagi.co.id/wp-content/uploads/2021/09/5d6db984-3389-4c9d-84bb-a985c8038ad8.jpg?fit=300%2C225&ssl=1″ data-large-file=”https://i0.wp.com/beritapagi.co.id/wp-content/uploads/2021/09/5d6db984-3389-4c9d-84bb-a985c8038ad8.jpg?fit=700%2C525&ssl=1″ class=”size-medium wp-image-138107″ data-src=”https://lensa.id/wp-content/uploads/2021/09/dprd-dukung-ptm-di-palembang-1.jpg” alt width=”300″ height=”225″ srcset=”https://lensa.id/wp-content/uploads/2021/09/dprd-dukung-ptm-di-palembang-3.jpg 300w, https://lensa.id/wp-content/uploads/2021/09/dprd-dukung-ptm-di-palembang-4.jpg 86w, https://lensa.id/wp-content/uploads/2021/09/dprd-dukung-ptm-di-palembang-5.jpg 700w” sizes=”(max-width: 300px) 100vw, 300px”>
Palembang, BP- Azhari Harris,SIKom yang merupakan Wakil Ketua DPRD Palembang mengatakan, Palembang siap untuk diberlakukannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
“Sah-sah saja, apalagi sudah hampir 1,5 tahun para siswa sudah tidak masuk sekolah lagi. Mereka juga sudah bosan melakukan sistem daring. Pola ini, cenderung tidak terlalu efektif meningkatkan kemampuan para siswa,” katanya, Rabu (1/9).
Hanya saja, menurut politisi PAN ini jika itu sudah berlaku prakteknya harus benar-benar di awasi secara simultan oleh instansi terkait.
“Perubahan apapun yang terjadi, sekecil apapun harus dilihat semua pihak. Jangan sampai eforia ingin kembali ke sekolah justru akan mendatangkan masalah baru yang mempertaruhkan kesehatan anak didiknya,” katanya.
Apalagi menurutnya untuk usia anak, dari TK, SD hingga tingkat SMP.
“Kalau sudah masuk SMA kan cenderung tidak sulit mengingatkan prokes, nah jika usia sekolah ini yang jadi tantangan para guru dan kepsek. Perubahan apapun yang terjadi pasca PTM harus dilihat secermat mungkin. Jangan sampai menimbulkan cluster baru, ” katanya.#osk
