Palembang, BP
Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Sutikno memastikan hingga kini Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api (TAA) belum ada kegiatan usaha operasional hingga kini.
“ Baru badan usahanya dan tadi barusan rapat , Komisi III DPRD Sumsel mempertanyakan, karena TAA ini sudan lama, oleh karena itu apa yang sekarang ini sedang , akan dilakukan , jawaban mereka (pihak PT. Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS) ) sekarang tetap melakukan pendekatan kepada investor-investor, saya sampaikan kalau kawasan KEK Mandalika di Nusa Tenggara Barat sudah jalan yang Komisi III DPRD Sumsel sudah pernah kesana disini belum,” kata Agus ditemui usai rapat di Komisi III DPRD Sumsel, Jumat (5/7).
Menurut Agus, sebenarnya pemerintah pusat sudah banyak memberi waktu untuk KEK TAA.
“ KEK TAA sudah berapa tahun, saya pikir menurut saya tergantung bagaimana pendekatan dengan pemerintah pusat, kedua, dulu pada saat penetapan KEK menurut saya, apakah memang kajiannya harus disini , khan begitu? Artinya apakah atas keinginan atau atas kebutuhan, saya selalu ngomong gitu, sebab apa? Dari zaman Gubernur yang dulu kita mau double track-double track tapi enggak jadi-jadi,” kata politisi PPP ini.
Menurutnya, jika KEK TAA memang untuk kebutuhan dilihat dari hasil bumi Sumsel, maka perlu di keluarkan di KEK TAA.
“ Nyatanya dulu katanya dulu Pusri mau memindahkan khan juga belum , batubara dari Bukit Asam ke TAA juga belum, oleh karena itu perlu dilakukan kajian mendalam, karena sampai saat ini juga investor belum ada yang masuk, mereka baru kerjasama dengan Sriwijaya Tanjung Carat itu khan lokal,” katanya.
Karena itu menurut Agus KEK TAA harus ada rangsangan yang menarik bagi investor, ada nilai plus ada keunggulan selain komperatif juga komperatif seperti listrik, air, telekomunikasi.
“ Kalau belum ada investor yang tertarik artinya belum menarik, laporan Direktur PT SMS pak Sarimuda belum ada kegiatan, saya tanyakan apakah langkah-langkahnya mereka melakukan pendekatan terhadap investor ,” katanya.
Menurut politisi PPP ini menilai dalam dunia bisnis kecepatan, ketepatan yang menang.
” Kalau bicara soal pantes dan tidak pantes itu ukurannya tergantung persepsi penilai tetapi kalau mau menanyakan secara jujur, kapan orang mau tertarik itu , sederhana saja tapi kenyataan dilapangan kalau orang tidak tertarik artinya belum menarim dan itu terbukti sampai sekarang belum ada investor yang masuk,” katanya.
Direktur Utama (Dirut) BUMD PT. Sriwijaya Mandiri Sumsel, Ir H Sarimuda MT mengatakan, tengah menyiapan-penyiapan infastruktur guna menarik investor agar mau menanamkan investasi di KEK TAA.
“ Target 2020 sudah sudah harus jalan,” katanya usai rapat di Komisi III DPRD Sumsel, Jumat (5/7).
Dia mengaku kalau KEK TAA masih dinilai “seksi” dan banyak investor yang mau menanamkan investasi di KEK TAA dan dia berharap KEK TAA ini segera berjalan sehingga ekonomi Sumsel bergerak.#osk
in Nasional