Ditinggal Ayah saat Tungku Menyala
Rentetan musibah memukul Leli, warga Jorong Koto Hilir, Kenagarian Bukit Bual, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung dalam waktu bersamaan. Di saat anak perempuannya harus menjalani operasi usus buntu di Bukittinggi, dua anak kembarnya tewas terbakar di Sijunjung.
Kedua putra kembar Leli masing-masing Randika Putra, 12, dan Randa Hadi Putra, 12, itu, tewas setelah bedeng (pondok, red) tempat tinggal mereka di KP (Kuasa Pertambangan) milik PT Dasrat, kemarin (23/1) sekitar pukul 05.00, hangus terbakar. Kedua korban merupakan putra Leli dari suaminya terdahulu, Mawardi.
Informasi yang diperoleh Padang Ekspres, kejadian nahas tersebut berawal saat Kacung (ayah tiri kedua korban) memasak air untuk minum pagi di atas tungku. Sambil menunggu air matang, Kacung keluar dari pondok guna meninjau tempat penambangan batu bara tempat dia bekerja.
Sebelum keluar dari pondok, Kacung sempat membangunkan kedua anak tirinya tersebut. Bahkan, dia juga meminta keduanya bersiap-siap pergi ke rumah sakit di Bukittinggi menyusul Leli. Ibu kandung korban ini sedang menemani kakak korban yang tengah menjalani operasi usus buntu.
Namun nasib berkata lain, saat Kacung keluar dari lubang tambang, dia melihat kepulan asap tebal berasal dari pondok tempat tinggalnya. Dengan perasaan khawatir bercampur waswas, Kacung berlari sekencang-kencangnya ke arah pondoknya.
Sayang, ketika sampai di pondoknya, Kacung melihat api sudah membumbung tinggi membakar pondoknya. Upayanya memadamkan api guna menyelamatkan kedua anaknya, berakhir sia-sia. Ledakan diduga bersumber dari bahan bakar jenis solar dalam pondok itu, membuat api sulit dipadamkan.
Kedua bocah kembar yang tercatat sebagai siswa kelas IV SD Negeri 6, Nagari Bukit Bual, Kecamatan Koto VII tersebut, diduga tidak sempat menyelamatkan diri saat pondok mereka terbakar. Kuat dugaan, keduanya terkepung kobaran api.
Lebih memiriskan, nyaris tak ada warga yang tahu ketika kebakaran terjadi. Pasalnya, lokasi kebakaran berada jauh dari pemukiman warga dan pondok pekerja tambang lainnya.
Wali Nagari Bukit Bual, Otriwandi, kepada Padang Ekspres mengatakan, kebakaran baru diketahui warga setelah api padam. “Itulah sebabnya, tidak ada warga yang sempat memberi pertolongan sewaktu kebakaran,” ungkapnya.
Setelah api padam, jasad kedua bocah malang itu dievakuasi aparat Polres Sawahlunto ke RSUD Kota Sawahlunto untuk dilakukan proses identifikasi dan otopsi. Setelah itu, kedua korban dibawa pulang untuk dimakamkan.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sawahlunto, AKP Sugianto mengaku belum bisa memberi keterangan karena pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Penyebabnya masih didalami,” sebut AKP Sugianto yang mengaku sedang di Jakarta saat dihubungi melalui telepon genggamnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.