in

Dua Ibu Hamil di Nagan Terjangkit Penyakit “Raja Singa”

Kamis, 4 April 2019 11:53 WIB

* 9 Orang Terkena Hipatitis

SUKA MAKMUE – Pemerintan Kabupaten Nagan Raya melalui Dinas Kesehatan mengungkap adanya dua orang ibu hamil yang positif terjangkit penyakit sifilis atau kenal dengan penyakit “Raja singa” dan 9 orang terkena Hipatitis. Angka tersebut terungkap dari hasil skrining 302 orang ibu hamil yang dilakukan oleh jajaran Dinkes disetiap Puskesmas dan pihak rumah sakit yang ada di wilayah Nagan Raya sejak awal 2019.

Kepala Dinas Kesehatan Nagan Raya, Hj Siti Zaidar melalui Sekdis Kesehatan Arafiq Karim kepada Prohaba, Rabu (3/4) mengatakan, sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri yang dapat menginfeksi kulit, mulut, alat kelamin, serta sistem saraf. Jika terdeteksi lebih awal, sifilis akan lebih mudah disembuhkan dan tidak akan menyebabkan kerusakan permanen, namun, penyakit sipilis yang tidak diobati dapat mengakibatkan kerusakan serius pada otak atau sistem saraf serta organ lainnya, termasuk jantung.

Sifilis atau raja singa adalah sebuah kondisi yang terjadi karena adanya infeksi bakteri bernama treponema pallidum, salah satu cara paling sering penularan penyakit ini akibat hubungan intim yang dilakukan dengan orang yang sudah terinfeksi. Selain dengan hubungan badan, sifilis juga bisa menular melalui kontak atau pertukaran cairan tubuh, misalnya melalui darah.

“Sifilis bisa terjadi kepada siapa saja, termasuk pada wanita yang sedang mengandung. Berita buruknya, penularan sifilis bisa terjadi dari seorang wanita hamil ke janin yang sedang dikandung, sementara dampak paling buruk yang bisa terjadi dari penularan bisa menyebabkan kematian bayi yang masih berada di dalam kandungan,” jelasa Arafiq.

Terkait adanya temuan penyakit tersebut tesebut pihaknya langsung melakukan penaganan, sebab penyakit tersebut dinilai berbahaya dan menakutkan, karena mengarah kepada HIV-AIDS.

“Kita berharap kepada warga Nagan Raya, terutama generasi muda supaya lebih berhati-hati dan tetap setia kepada pasangannya, hal itu kita maksut supaya tidak terjangkit penya sifilis yang mengarah kepada penyakit HIV-AIDS,” ujar Arafiq Karim.

Terkait hal tersebut pihak Dinkes akan terus meningkatkan kemampuan para petugas medis di semua tempat-tempat pelayanan kesehatan hingga ke bidan desa guna mendeteksi masalah tersebut, supaya cepat dilakukan penanganan. Dikatakannya, Dinkes Nagan Raya, pada Selasa (2/4) telah melakukan kegiatan peningkatan kapasitas terhadap pengelola HIV-AIDS menuju triple eliminasi (3E) yang berlangsung di Komplek Perkantoran Suka Makmue.

Kegitan tersebut melibatkan 44 peserta yang terdiri dari Dokter, Pengelola Program HIV-AIDS dan Analis dari 14 Puskesmas, Labkesda dan RSUD Sultan Iskandar Muda (SIM). Dan di hadiri oleh 3 orang narasumber dari Dinas Kesehatan Aceh, Ratnawati, Rozana, dan Dede Riswaandi, dan 2 orang nara sumber dari Nagan Raya dr Nasrul dan dr Muldani.

Disebutkan juga, kelompok beresiko terinfeksi HIV salah satunya adalah ibu hamil, adapun kebijakan baru dalam upaya pencegahan dari ibu ke anak adalah eliminasi penularan HIV, sifilis, dan hepatitis B  yang dikenal triple eliminasi yang diatur dalam Permenkes Nomor 52 Tahun 2017. Jumlah kumulatif infeksi HIV-AIDS yang dilaporkan dari tahun 2012 sampai dengan 1 April 2019 di Nagan Raya terdapat 8 orang positif HIV-AIDS dan 2 diantaranya telah meninggal dunia. 14 Puskesmas  Di Kabupaten Nagan Raya telah melakukan deteksi dini HIV, Sifilis dan Hepatitis pada ibu hamil. Untuk data deteksi dini triple eliminasi pada ibu hamil di tahun 2019 dari 302 orang ibu hamil yang di skrining yang positif Hepatitis 9 orang dan Sifilis 2 orang.(c45)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Dorong Petani Berteknologi, Perbankan Dilibatkan

Mendagri Dukung Langkah KPU Laporkan Video Hoaks Pengaturan Server ke Pihak Berwajib