Rabu, 7 Februari 2018 12:38 WIB
IDI – Sebuah duel berdarah yang berbuah maut terjadi di Gampong Meunasah Leubok, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, Selasa (6/2) sekira pukul 09.30 WIB. Tragedi itu akhirnya merenggut nyawa Munazir (22) warga Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, setelah dibacok secara brital oleh Wahidin (50) yang juga warga Pante Bidari.
Belakangan terungkap jika keduanya tercatat sebagai lelaki penderita gangguan jiwa atau putoh kawat. Alasan pembacokan itu pun kurang jelas, namun dikaitkan dengan urusan perebutan lapak tempat tidur antara keduanya. “Korban Munazir meninggal dunia dalam perjalanan ke Puskesmas, setelah mengalami luka bacok di kepala dan wajah,” jelas Kapolres Aceh Tmur, AKBP Rudi Purwiyanto, melalui Kapolsek Pante Bidari, Ipda Ariyanto, kemarin.
Ipda Ariyanto menyebutkan, berdasarkan keterangan dari warga setempat, kronologis pembacokan itu berawal, Selasa (6/2) sekitar pukul 09.30 WIB, pelaku (Wahidin) sambil memegang parang mengejar korban, dan membacok korban (Munazir) di bagian belakang, sehingga korban jatuh tak berdaya.
“Pada saat korban terjatuh kemudian pelaku membacok tubuh korban yang mengenai kepala bagian belakang, wajah, lengan, dan jari korban. Karena mengalami luka bacok yang sangat parah, akhirnya korban meninggal dunia dalam perjalanan ke Puskesmas Pante Bidari,” ungkap Ariyanto.
Sedangkan, pelaku dengan tenang kembali ke rumahnya di Gampong Meunasah Leubok, yang tidak jauh dari TKP. Tak lama pascakejadian itu, ungkap Kapolsek, ia bersama anggota langsung terjun ke lokasi, dan mengamankan tersangka pelaku. “Pelaku sudah kita serahkan ke Mapolres untuk proses hukum lebih lanjut. Termasuk barang buktinya,” jelas Ipda Ariyanto.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Rudi Purwiyanto, melalui Kapolsek Pante Bidari, Ipda Ariyanto, mengatakan, pembacokan yang menewaskan Munazir itu bisa jadi diduga karena dendam sesama putoh kawat.
Karena sekitar September 2017 lalu, jelas Ipda Ariyanto, pelaku (Wahidin) juga pernah memukul korban (Munazir) karena korban tidur di tempat yang sering jadi lokasi tidur pelaku di Masjid Lhok Nibong (Masjid Kecamatan Pante Bidari). “Jadi berdasarkan informasi dari masyarakat, pelaku dan korban sama-sama kurang waras. Jadi dugaan sementara motif kejadian ini karena latar dendam,” ungkap Ipda Ariyanto.
Namun untuk membuktikan bahwa pelaku benar-benar kurang waras, jelas Kapolsek, pelaku perlu pemeriksaan psikiater. Karena, selama ini belum ada surat dari RSJ yang menerangkan tentang riwayat kejiwaan pelaku. “Tapi kalau korban yang meninggal dunia memang benar-benar kurang waras,” jelas Kapolsek, seraya menyebutkan tim identifikasi Polres Aceh Timur, telah melakukan identifikasi di TKP terkait kejadian ini.(c49)