PARIS – Para pakar pada Selasa (19/11) menyatakan bahwa pengalihan terhadap sumber tenaga pembangkit energi baru terbarukan (EBT) bisa memangkas dampak risiko kesehatan akibat polusi udara dari sumber tenaga pembangkit konvensional hingga 80 persen pada pertengahan abad ini. Fakta ini dibeberkan oleh tim pakar dari Potsdam Institute for Climate Impact Research yang menggunakan model iklim dan efisiensi energi untuk menghasilkan 3 skenario dekarbonisasi sektor tenaga pembangkit pada 2050, seperti dipublikasikan pada jurnal Nature Communications.
“Ada keuntungan yang amat besar jika perubahan kebijakan iklim bisa berkontribusi memangkas dampak dari kesehatan manusia,” kata peneliti bernama Gunnar Luderer.
Dalam jurnal tersebut, para tim pakar itu mengkombinasikan perhitungan antara indeks kesehatan manusia dengan analisa tingkat emisi pembangkit energi dan dampaknya terhadap rentang hidup manusia. Ternyata mereka mendapati skenario bahwa mayoritas sumber energi yang berasal dari EBT untuk produksi listrik, bisa memangkas dampak buruk terhadap kesehatan hingga 80 persen dibandingkan dengan produksi energi yang amat menggantungkan pada energi fosil. SB/AFP/I-1