in

Ekonomi Biru Mesti Ciptakan Lapangan Kerja

JAKARTA – Gagasan pembangunan ramah lingkungan berkelanjutan atau ekonomi biru (Blue Economy) bisa memberikan hasil optimal dan sumber daya yang memberikan nilai tambah. Konsep ini harus diarahkan untuk membantu peningkatan produktivitas pekerja dan penciptaan lapangan kerja.

“Langkah- langkah aksi untuk sosialisasi dan penerapannya harus didukung semua pihak,” kata Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Hubungan Internasional Kemnaker, Abdul Wahab Bangkona, saat acara International Conference on Blue Economy for Suistanable Development, di Kampus Universitas Trilogi, Jakarta, Jumat (26/1).

Abdul Wahab mengatakan, pada prinsipnya Blue Economy merupakan pengembangan dari prinsip Green Economy yang konteksnya fokus pada produktivitas tinggi, masif, dan optimalisasi sumber daya yang berkelanjutan.

“Dengan ikon optimalisasi dalam Blue Economy ini maka seluruh sumber daya (resource) harus memberikan nilai tambah, memberikan hasil lebih baik. Dalam konteks ketenagakerjaan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pekerja,” kata Abdul Wahab.

Ia menambahkan, untuk mendukung konsep Blue Economy harus ada regulasi sistematis yang bisa dengan mudah diterapkan dan aturan standar yang jelas agar seluruh pemangku kepentingan terlibat karena masing-masing sektor punya potensi masing-masing.

“Potensi itu mesti dirawat dengan bekerja sama dengan bidang masing-masing kementerian/lembaga, kampus, dan para ahli, serta memberi nilai tambah untuk mendapatkan hasil yang optimal. Ini tidak mudah kalau tidak dilakukan hari ini, “ kata Abdul Wahab.

Menurut Abdul Wahab, Indonesia merupakan negara kaya raya dengan sumber daya di laut maupun hutan. Banyak bahan baku yang bisa diperoleh dari hasil sumber daya di Indonesia, jadi tidak perlu melakukan impor.

“Kami berharap konsepsi dan implementasi gagasan ekonomi biru bisa memberikan manfaat bagi semua pemangku kepentingan, seperti pemerintah, dunia usaha, pendidikan dan pelatihan maupun organisasi masyarakat lainnya,” paparnya.

Beragam Inovasi

Sementara itu, Prof Gunter Pauli, seorang entrepreneur, author, dan initiator Blue Economy menjelaskan inti pemikiran dan gerakan ekonomi sebenarnya adalah mendorong pemanfaatan sumber daya lokal melalui beragam inovasi agar semaksimal mungkin memberikan nilai tambah bagi peningkatan ekonomi,

kualitas hidup manusia, penciptaan lapangan kerja, dan terutama penghematan sumber daya agar dapat lebih lama diperoleh manfaatnya.

“Apa pun komoditasnya pasti bisa digali teknologi untuk meningkatkan nilai tambah dan kemanfaatannya. Intinya adalah inovasi tiada henti. Gerakan ekonomi yang dirintis lebih dari sekadar ramah lingkungan. Saya berusaha menaikkan standar dari kata sustainabilitas lebih tinggi dari sebelumnya,“ kata Gunter Pauli.

Dalam konsep Blue Economy, semua sumber daya alam tidak ada yang terbuang, bahkan bahan sisa produksi. Bahan sisa produski bisa dibuat produk baru atau didaur ulang. cit/E-3

What do you think?

Written by Julliana Elora

Gembong Pencuri PT Waskita Karya Ditangkap Setelah 6 Bulan Buron

Menkes: Jangan Ada Lagi Gizi Buruk di Papua