ACEHTREND.CO, Banda Aceh- Pemberlakukan Darurat Militer (DM) di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) sejak 19 Mei 2003, memasuki bulan Agustus tahun yang sama, sudah 18 tenaga kependidikan di Aceh menjadi korban. Sembilan di antaranya tewas dibantai, empat diculik dan lima lainnya ditemukan dalam kondisi cedera.
Pusat dokumentasi data kekerasan konflik Aceh, Koalisi NGO HAM Aceh, yang diakses pada awal 2017 oleh aceHTrend, selain guru, dalam durasi empat bulan tersebut, 590 unit sekolah dibakar di seluruh Aceh.
Dilansir Kompas edisi 2 Agustus 2003, Yulizar Usman dari Dinas Pendidikan Propinsi NAD, saat menggelar jumpa pers di Media Center KODAM Iskandar Muda pada Jumat (1/8/2003) menyebutkan, kondisi memprihatinkan tersebut terjadi terhadap guru. Dia berharap ke depan, peristiwa yang sama tidak lagi terulang.
Data lain yang dilansir oleh Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGRI) NAD, lebih 100 guru menjadi korban selama konflik di Aceh, dan itu belum termasuk korban selama darurat militer.